Perkuat Ketahanan Pangan, Indonesia–Brasil Masuki Babak Baru Kerja Sama Pertanian

Kompas.com - 24/10/2025, 18:12 WIB
Tsabita Naja,
DWN

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hubungan pertanian antara Indonesia dan Brasil kini memasuki babak baru yang lebih konkret dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi pertemuan bilateral antara Presiden Republik Federatif Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (23/10/2025).

Pertemuan itu menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk mempererat kerja sama strategis, khususnya di sektor pertanian, perdagangan, dan energi.

Selain itu, pertemuan tersebut juga menjadi langkah konkret dalam memperluas kolaborasi di bidang ekonomi hijau dan ketahanan pangan global.

Baca juga: Bappenas Tekankan Ekonomi Hijau Jadi Arah Utama Pembangunan

Amran menyebut, kemitraan dengan Brasil merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pasalnya, Brasil merupakan salah satu mitra penting di sektor pertanian global.

“Kerja sama ini adalah bukti bahwa negara-negara agraris dunia selatan bisa saling menguatkan. Indonesia dan Brasil saling melengkapi dalam membangun kemandirian pangan,” ujar Amran dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, kerja sama tersebut juga sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo yang menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia. 

“Presiden selalu menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa ditawar. Setiap kerja sama harus memberi manfaat langsung bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani,” ungkap Amran.

Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, 300 Aturan Diterbitkan untuk Kikis Hambatan Kedaulatan Pangan

Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Lula ke Indonesia selama tiga hari, 22–24 Oktober 2025, Amran hadir mendampingi di berbagai agenda resmi.

Selain mendampingi pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo, ia juga menyambut kedatangan Presiden Lula di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Momen tersebut menjadi simbol kehangatan dan penghargaan Indonesia terhadap persahabatan dengan Brasil.

Amran juga mewakili pemerintah Indonesia mengantar kepulangan Presiden Lula di tempat yang sama pada Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Serba-serbi Kunjungan Presiden Brasil: Bikin Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Curhat soal Masa Jabatan

Dalam suasana khidmat, ia mendampingi Presiden Lula melewati barisan pasukan penghormatan, berjabat tangan, dan bertukar salam perpisahan hingga rombongan Presiden Brasil menaiki tangga pesawat. 

“Luar biasa. Presiden Brasil sangat terkesan dengan Indonesia dan menitip salam kepada Bapak Presiden Prabowo. Beliau orang yang sangat baik,” kata Amran.

Ia menyampaikan bahwa Presiden Lula sangat terkesan dengan keramahan dan sambutan luar biasa dari pemerintah serta masyarakat Indonesia,

“Presiden kita dianggap terhormat. Beliau (Presiden Lula) merasakan persahabatan yang luar biasa antara Indonesia dan Brasil. Beliau titip salam. Hormat Bapak Presiden!,” ucap Amran.

Baca juga: RI-Brasil Buka Kemungkinan Gunakan Mata Uang Lokal untuk Bertransaksi

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com