KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana meninjau pelaksanaan program pompanisasi Kementerian Pertanian ( Kementan) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ( Sulsel).
Rombongan itu turut dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang memberikan bantuan pompa sebanyak 300 unit untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
Di lokasi pompanisasi, presiden dan rombongan disambut ratusan petani yang sejak pagi hari telah menanti.
Mereka turut berdialog membahas kekeringan hingga upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi melalui pompanisasi.
Untuk diketahui, pompanisasi adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan memperbaiki sistem irigasi di daerah kering, seperti di Sulsel. Hingga kini, program tersebut sudah berjalan hampir 80 persen.
Salah satu petani di Desa Jaling, Kabupaten Bone, Isal (42) mengungkapkan, kebutuhan air sangat mendesak karena hujan tak kunjung datang, terutama untuk mengairi tanaman sawahnya yang berada di dataran tinggi.
Maka dari itu, Isal bersyukur pemerintah hadir disaat yang tepat dalam memenuhi kecukupan air melalui pompa.
"Kurang hujan, padahal di sini air hujan saja yang ditunggu. Ini kan sawah tinggi daratannya, jadi menunggu air hujan baru bisa bertani di sawah. Alhamdulillah, ada pompa jadi lancar bersawahnya," ujarnya, Kamis (4/7/2024).
Isal turut mengapresiasi bantuan pompa yang diberikan pemerintah. Menurutnya, pompa tersebut dapat membantunya dalam bertani hingga meningkatkan produksi menuju Indonesia swasembada dan lumbung pangan dunia.
"Ada (perbedaannya). Kalau tidak ada hujan, tidak menggarap sawah karena ini sawahnya air hujan saja, ditunggu. Kalau tidak ada air hujan, tidak bisa menggarap sawah," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur
Petani lainnya, Andi Mus Mulyadi, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pompa yang sangat bermanfaat bagi pemenuhan air sawah.
Menurutnya, pompa tersebut dapat mengatasi kekurangan air saat musim kemarau panjang seperti sekarang.
"Kalau ada pompa cepat teratasi airnya, kalau kekurangan kayak kemarau," tambahnya.
Selain itu, Andi juga menekankan perbedaan signifikan dalam produktivitas tanam sejak menggunakan pompa irigasi.
Andi menyebutkan, ia dan petani lainnya dapat bertani hingga tiga kali dalam setahun.
"Kalau tidak ada pompa tanam, hanya satu kali dalam setahun. Selama ini ada pompa. Alhamdulillah, bisa sampai tiga kali kalau hasilnya merata,” ujarnya.
Dia menegaskan, terdapat perbedaan jumlah produksi saat memakai pompa. Produksi tanam bahkan mencapai 1 ton dengan memakai pupuk organik.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa didatangi Pak Presiden. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya," tambahnya.
Baca juga: Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu
Turut hadir mendampingi Jokowi dan Iriana dalam kegiatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh, dan Pj Bupati Bone Andi Islamuddin.