KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk segera memanfaatkan bantuan dalam program Optimasi Lahan (Opla) sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produksi pangan nasional.
Ia berharap, bantuan yang diberikan pemerintah mampu menjadikan Kalimantan sebagai penjaga pangan Indonesia.
"Bantuan yang kami serahkan ini kurang lebih senilai Rp 500 miliar. (Bantuan) ini mungkin terbesar kedua atau ketiga se-Indonesia. Karena itu, kami sangat mengharapkan seluruh pompa untuk program Opla segera dipasang dan dikerjakan secepatnya," ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Amran saat memimpin Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Komando Resort Militer (Korem) 102 Panju Panjung, Palangkaraya, Kalteng, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Tugu Soekarno di Palangkaraya: Daya Tarik, Letak, dan Rute
Dalam kesempatan tersebut, Amran mengatakan bahwa Kalteng memiliki potensi produksi yang sangat tinggi untuk mendukung Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Terlebih, kata dia, luas lahan pertanian di Kalteng masih sangat besar dengan indeks pertanaman (IP) yang baru satu kali dalam setahun.
Menurut Amran, pasokan pupuk di Indonesia sudah mencukupi berkat peningkatan alokasi pupuk bersubsidi hingga 100 persen yang dilakukan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional, Bukan Hari Libur
Kini, para petani hanya perlu fokus melakukan percepatan tanam untuk mencapai target produksi nasional yang lebih tinggi.
"Kalau Opla ini selesai dalam waktu cepat, maksimal dua sampai tiga bulan, kami akan menambah bantuan untuk Kalteng. Alhamdulillah, kebutuhan pupuk se-Indonesia termasuk Kalteng sudah ditambah dua kali lipat oleh Bapak Presiden Jokowi senilai Rp 28 triliun. Beliau (Jokowi) sangat peduli dengan kita," kata Amran.
Mengenai hal tersebut, ia menyatakan kebanggaannya atas capaian program Opla di Kalteng karena menjadi yang tertinggi di antara daerah lain.
Menurut Amran, Kalteng adalah wilayah subur yang dapat menjadi contoh terbaik dalam pertanian di seluruh Indonesia.
"Saya bangga karena capaian (Kalteng) cukup maju dibanding dengan provinsi lain dengan perkembangan program Opla terbaik seluruh Indonesia. Saat ini, Opla di Kalteng mencapai 25.000 hektare (ha),” imbuhnya.
Baca juga: Masihkah Indramayu Jadi Lumbung Pangan Nasional untuk Ketahanan Pangan?
“Kami sangat mengapresiasi dan saya yakin bahwa Kalteng akan menjadi bagian lumbung pangan Indonesia. Kalau ini semua berjalan lancar, kami siapkan cetak sawah 500.000 ha di Kalteng," sambung Amran.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa 67 unit pompa untuk Provinsi Kalteng pada 2024, dengan nilai setara Rp 2,06 miliar.
Selain itu, terdapat bantuan 10 unit traktor roda empat senilai Rp 3,8 miliar dan 68 unit traktor roda dua senilai Rp 2,17 miliar.
Adapun potensi luas sawah tadah hujan di Kalteng mencapai sekitar 35.093 ha, dengan penggunaan 884 unit pompa yang ada dari 2019 hingga 2024. Ratusan pompa ini terbukti berhasil mengairi lahan seluas 16.770 ha, yang mengubah IP dari IP100 menjadi IP300.