KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan petani di Lamongan menanam padi tiga kali dalam setahun melalui program pompanisasi. Sebelumnya, petani hanya hanya mampu menanam satu atau dua kali dalam setahun.
Hal tersebut diungkapkan Amran saat memimpin Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) wilayah Jawa Timur (Jatim), Kamis (18/4/2024).
Pada agenda tersebut, ia turut memberi bantuan 3.700 mesin pompa untuk Jatim, dengan 67 unit di antaranya didedikasikan untuk Kabupaten Lamongan.
Usai memimpin apel, Amran juga mengecek langsung penerapan pompa di area sawah Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Kabupaten ini ditargetkan mampu meningkatkan produksi hingga 380.000 ton.
“Kami lakukan pompanisasi, kami lihat tadi ini bisa mengairi 16.000 hektar sawah, total yang dilewati sekitar 22.000 hektar dan itu bisa meningkatkan produksi di Kabupaten Lamongan hingga 380.000 ton,” jelas Amran melalui siaran persnya, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi
Amran memastikan, pompanisasi akan berdampak pada peningkatan produksi dan peningkatan tersebut tentunya akan berimplikasi pada kesejahteraan petani.
“Ini dampaknya adalah kesejahteraan petani meningkat, produksi meningkat, kemudian tenaga kerja dapat diserap lebih banyak, dan seterusnya,” beber Amran.
Pada yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil mengatakan Kabupaten Lamongan memiliki lahan kering seluas 30.000 hektar dari total 94.460 hektar luas baku sawah.
“Tentu seluruhnya akan kami sentuh dengan program pompanisasi. Melalui program ini, air akan membasahi lahan kering dan indeks pertanaman serta produktivitas pertanian juga meningkat," ujar Ali.
Baca juga: Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Ali menjelaskan, program pompanisasi nantinya akan mengairi sawah-sawah yang hanya satu kali tanam agar meningkat menjadi dua bahkan tiga kali tanam dalam setahun.
“Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas 3 juta hektar. Nah, lahan tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Lalu, karena El Nino, tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya, kami gulirkan pompanisasi untuk mengaliri air ke sawah-sawah petani," terangnya.