KOMPAS.com - Percepatan tanam melalui program pompanisasi yang tengah digalakkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapat respons positif sejumlah pihak, mulai dari Pejabat Sementara (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) hingga Bupati Subang.
Program tersebut ditargetkan untuk mempercepat tanam padi di 1 juta hektare (ha) lahan sawah, baik yang terdapat di Jawa maupun luar Jawa. Dari target tersebut, sebanyak 300.000 ha tercatat berada di Provinsi Jabar.
Saat berkunjung ke Kabupaten Subang beberapa waktu lalu, Mentan Amran mengatakan, bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, pihaknya segera menerapkan sistem pompanisasi di lahan-lahan sawah.
Sebagai salah satu daerah lumbung pangan, Jabar dianggap sebagai lokasi terbaik untuk mengimplementasikan sistem tersebut.
Baca juga: Kementan Buka-bukaan Soal Dugaan Maladministrasi dalam Penerbitan RIPH Bawang Putih
“Ini (Provinsi Jabar lokasi) terbaik yang selama kami kunjungan. Kami memberi kesempatan kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati selama dua bulan ke depan untuk mengidentifikasi berapa kebutuhan pompa yang harus dipasang. Potensinya luar biasa. Dengan (pompanisasi) 343.000 ha bisa meningkatkan produksi (beras) hingga 2,5 juta ton,” terang Amran dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/4/2024).
Pihaknya pun meyakini dengan program tersebut, produksi padi di Jabar dapat ditingkatkan.
Memahami akan pentingnya ketersediaan air bagi aktivitas produksi petani, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut positif program tersebut.
Ia yakin bahwa pompanisasi dapat mendorong produksi padi di wilayahnya. Dengan begitu, Jabar berpotensi menjadi produsen beras terbesar di Indonesia.
Baca juga: Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
“Kami menyambut baik tawaran Mentan Amran. Kepala Dinas akan langsung bekerja untuk berkoordinasi dengan seluruh Kabupaten Kota. Tadi juga disampaikan bahwa program ini tidak hanya untuk sawah tadah hujan, tapi secara umum untuk meningkatkan produksi,” kata Bey.
Pada kesempatan sama, Penjabat (Pj) Bupati Subang, Imran, mengapersiai inisiatif program pompanisasi yang digalakkan Mentan Amran.
Ia mengatakan, Subang tidak hanya merupakan salah satu lumbung pangan di Jabar, tetapi juga di Indonesia.
"Program pompanisasi dapat membantu petani yang selama ini terbatas oleh musim hujan. Dengan sistem pompanisasi, kami optimistis produksi padi di wilayah kami meningkat signifikan," ujar Imran.
Baca juga: Kementan Bidik Sungai-sungai Besar di Pulau Jawa untuk Pompanisasi dan Pipanisasi
Lebih lanjut, Imran menjelaskan mengenai potensi pertanian di Kabupaten Subang. Adapun kabupaten tersebut memiliki sekitar 84.000 ha lahan sawah.
Adapun 60 persen di antaranya adalah lahan sawah tadah hujan, sehingga petani masih terbatas dan sangat tergantung pada musim dalam menanam.
“Terkait dengan sistem pompanisasi kami sangat mengapresiasi. Pasalnya, Subang diberi prioritas untuk mengajukan berapa kebutuhan perpompaan. Dari 84.000 ha lahan sawah yang ada di Subang tidak semuanya termasuk sawah irigasi. Sekitar 60 persen masih tadah hujan,” terangnya.