KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan percepatan tanam di sejumlah wilayah melalui pompanisasi di musim tanam kedua tahun 2024. Salah satu wilayah sentra yang menjadi prioritas pompanisasi adalah Jawa Tengah (Jateng).
Hal tersebut disampaikan Mentan Amran setelah mengikuti Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Melalui Pompanisasi di Aula Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Jateng.
Bersama dengan jajaran di Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Mentan Amran mengaku optimistis pelaksanaan program pompanisasi di Jateng bisa memacu aktivitas tanam agar berjalan lebih cepat dan maksimal.
Amran menuturkan, program tersebut dikonsentrasikan untuk lahan sawah dengan indeks pertanaman (IP) satu, tetapi memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Dalam hal ini, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun.
Baca juga: Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
“Kami sudah identifikasi ada 300.000 hektar (ha) lahan yang IP satu, kami angkat menjadi dua atau tiga. Kalau kami angkat IP nya dua kali saja, dapat memproduksi 5 ton. Itu artinya dapat 1.000.000 (ton gabah) tambahan bisa dari Jawa Tengah," kata Amran
"Hal ini bisa jadi potensi yang luar biasa. Inilah solusi cepat untuk menangani (masalah) pangan,” ujar Amran dalam keterangan persnya, Kamis (21/3/2024).
Amran berharap, program tersebut dapat meningkatkan IP, dari yang semula satu, menjadi dua atau lebih dalam setahun.
Tidak hanya di Pulau Jawa, Amran mengatakan, program ini akan diperluas hingga wilayah lain di luar Pulau Jawa guna meningkatkan produksi padi secara massif. Pompanisasi dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan sehingga petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah dan tanam.
Baca juga: Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP
“Kami rancang di Pulau Jawa dengan minimal target 500.000 hektar, karena Pulau Jawa dekat dengan kami. Selain itu, terdapat 70 persen produksi di Jawa sehingga langsung kami sentuh Pulau Jawa terlebih dahulu. Namun, kami juga sudah menargetkan 500.000 hektar untuk luar Pulau Jawa,” ujar Amran.
Pada kesempatan yang sama, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal (Mayjen) Deddy Suryadi mengapresiasi kehadiran Mentan Amran pada Rapat Koordinasi Optimasi Lahan melalui Pompanisasi.
Kehadiran itu, sebut dia, sekaligus menjadi rangkaian kegiatan kunjungan kerja (kunker) Mentan Amran di Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan, utamanya setelah bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jateng.
“Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, beberapa wilayah kabupaten atau kota yang mengalami banjir tersebut sudah mulai mengalami surut air. Namun, masih ada beberapa titik di Pati dan Grobogan yang saat ini masih tergenang banjir, sehingga butuh solusi dan penanganan khusus," ujar Deddy.
Baca juga: Tangani Darurat Pangan, Kementan Kebut Program Optimasi Lahan
Sebagai informasi, pada Maret 2024, Mentan Amran bersama Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak telah sepakat untuk memperkuat perluasan areal tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi di lahan-lahan pertanian yang ada di Pulau Jawa.
Penguatan itu, merupakan upaya pemerintah meningkatkan IP dan produktivitas padi secara nasional. Mentan pun menargetkan 2 juta sawah kering terairi tahun ini, sehingga Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan tanpa perlu bergantung pada impor.