KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) melaksanakan program Penanaman Padi Gogo Integrasi dengan Tanaman Kelapa seluas 1 hektar di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (9/3/2024).
Kegiatan ini merupakan program terobosan dalam mendukung akselerasi peningkatan produksi padi nasional.
Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menargetkan penanaman 500.000 hektar padi gogo pada 2024 di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluruh Indonesia.
Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Ditjenbun Kementan M Rizal Ismail mengatakan, pihaknya mengharapkan semua pihak dapat bekerjasama, berkolaborasi untuk percepatan tanam padi gogo tumpang sari dengan tanaman kelapa.
"Target penanaman padi gogo di Sukabumi 4.165 hektar dan realisasi musim tanam Oktober - Februari 2024 sebesar 17.090 hektar," ujar M Rizal Ismail melalui siaran persnya, Sabtu (9/3/2024).
Perlu diketahui, penanaman padi gogo ini dilakukan bersama Kelompok Tani Simpur Mekar dan didukung oleh Komando Rayon Militer (Koramil) Surade serta Polsek Surade. Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota kelompok tani, penyuluh pertanian, dan jajaran staf Dinas Pertanian Sukabumi.
Baca juga: AHY Dukung Kementan Cetak Sertifikat Lahan Pertanian, Ini Rinciannya
"Kami harapkan kepada kelompok tani, komandan rayon militer (Danramil), kepala kepolisian sektor (Kapolsek), bintara pembina desa (Babinsa), kepala desa (Kades), dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar segera menyiapkan usulan CPCL (calon petani calon lahan) kebutuhan benih, pupuk, dan Alsintan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi padi gogo di Kabupaten Sukabumi," tuturnya.
Rizal menjelaskan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kementan sangat fokus meningkatkan produksi padi gogo integrasi dengan tanaman perkebunan, sawit dan kelapa. Hal ini untuk mengakselerasi peningkatan produksi beras nasional.
Kementan pun menyiapkan bantuan gratis untuk petani, yakni benih, alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bahkan pendampingan penanganan masalah dan penerapan teknologi.
Sebagai informasi, selain penanaman padi gogo, pada momen tersebut, Kementan juga menyerahkan bantuan benih sebesar 150 kg varietas Inpari 42.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Simpur Mekar Abeng Mulyani menyampaikan terima kasih atas hadirnya program padi gogo Kementan.
Ia menuturkan bahwa selama ini yang menjadi kendala petani adalah kebutuhan benih, pupuk, dan Alsintan.
Baca juga: Waspadai El Nino, Kementan Perkuat Pangan lewat Integrasi Tanaman Kelapa dengan Padi Gogo
"Dengan hadirnya program Kementerian Pertanian, masalah bibit dan lainnya terselesaikan sehingga petani bisa mempercepat tanam," ujarnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, program Integrasi Padi Gogo dengan Sawit dan Kelapa merupakan aksi konkret sesuai arahan Mentan Amran. Hal ini untuk menjaga ketahanan pangan akibat dampak perubahan iklim.
Program Tanam Padi Gogo di Lahan Perkebunan atau disebut Kesatria Kelapa Sawit dan Kelapa Tumpang Sari Tanaman Pangan, merupakan kegiatan kolaborasi Ditjenbun bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan stakeholder perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar negara dan swasta.
"Program ini sebagai upaya mengoptimalkan lahan perkebunan sawit dan kelapa serta menambah penghasilan bagi pekebun selama masa peremajaan sawit dan kelapa,” ujar Andi.
Baca juga: Kementan: Pasokan Cabai Dijamin Aman Jelang Ramadhan
“Lahan yang dapat ditumpangsarikan dengan padi gogo seluas 540 ribu hektar. Program Kesatria ini diharapkan memberi tambahan produksi 1 juta ton gabah kering panen (GKG)," tuturnya.
Sebagai informasi, pada kegiatan ini juga dilakukan kunjungan ke lahan perkebunan kelapa yang sudah ditanami padi gogo mulai Januari 2024 seluas 2.000 hektar.