Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Kompas.com - 08/12/2023, 11:35 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong seluruh petani di Sukabumi untuk melakukan percepatan tanam padi guna mewujudkan akselerasi program Upaya Khusus (Upsus) Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Nasional 2023.

"Fokus kerja untuk satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas, seperti padi dan jagung," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Andi mengarahkan, akselerasi Upsus LTT di wilayah Jawa Barat (Jabar) ditugaskan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun)

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah pun mengapresiasi Penjabat (Pj) Wali Kota (Walkot) Sukabumi beserta jajarannya, termasuk Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sukabumi atas komitmennya dalam mendukung kedaulatan pangan nasional di Sukabumi.

Baca juga: Pengacara SYL Sebut Elite Parpol Terlibat Proyek Kementan yang Terkait Pemerasan Firli

"Kami harap kedaulatan pangan di Sukabumi dapat semakin kuat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi harus concern dalam mencegah alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian," tutur Andi Nur.

Untuk diketahui, data Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sukabumi mencatat, berdasarkan SP Lahan 2022, Kota Sukabumi memiliki lahan seluas 1330 hektar (ha).

Pada November 2022, realisasi tanam yang dilakukan telah mencapai 2.947 ha dengan rata-rata provitas atau produktivitas sebesar 64.90 kuinta per ha (ku/ha) dan 3.090 ha untuk untuk realisasi panen hingga November 2022 dengan produksi padi sawah sebesar 20.071 ton.

Kementan melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar menyerahkan bantuan benih padi inpari 32 lewat program Gerakan Tanam Padi di Sukabumi.

Bantuan benih padi inpari 32 itu akan ditanam di lahan seluas 183 ha. Hingga November 2023, benih tersebut sudah tertanam di lahan 153 ha. Penanaman selanjutnya akan dilaksanakan pada Desember 2023.

Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto mengatakan, Sukabumi memiliki potensi yang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Bersama BNPT dan Pemda, Kementan Salurkan 50.000 Benih Kopi Arabika di Temanggung

"Potensi Sukabumi sangat besar. Tidak hanya sebagai penyangga kebutuhan pangan, melainkan sebagai simbol keberlanjutan pertanian dan ekonomi nasional. Banyak tanamam perkebunan yang bisa dijumpai di Sukabumi, salah satunya kelapa dalam yang berpotensi untuk mengembangkan komoditas pala. Dengan memanfaatkan lahan sawah maupun pekarangan, kami harap langkah ini dapat memperkuat pertanian di Sukabumi," kata Heru.

Heru mengaku bersyukur atas pelaksanaan kegiatan tanam. Menurutnya, langkah tersebut efektif untuk meningkatkan kebutuhan pangan di Sukabumi.

Ia berharap, seluruh pihak terkait dapat memaksimalkan dan mempertahankan pemanfaatan lahan pertanian dengan baik, salah satunya melalui identifikasi benih guna mendorong percepatan perwujudan swasembada beras.

"Mari sama-sama kita lakukan percepatan guna menekan laju impor dan memenuhi kebutuhan pangan," imbuhnya.

Senada dengan Heru, Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Eka Saputra menilai, kegiatan ini mampu menjawab perhatian terkait produktivitas pertanian di Sukabumi.

Baca juga: DPR Dorong Tumbuhan Kratom Masuk Daftar Tanaman Obat di Aturan Kementan

"Alhamdulilah, kita telah melakukan percepatan masa tanam. Harapannya agar kegiatan ini dapat berkontribusi positif bagi seluruh petani dan masyarakat di Sukabumi," ujar Eka.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com