Bersama BNPT dan Pemda, Kementan Salurkan 50.000 Benih Kopi Arabika di Temanggung

Kompas.com - 05/12/2023, 16:19 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) menyalurkan bantuan 50.000 benih kopi arabika kepada Kelompok Tani (Poktan) Kawasan Terpadu Nusantara di Temanggung, Jawa Tengah (Jateng).

Penyaluran bantuan itu merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak instansi pemerintahan dan daerah dalam rangka mendukung keberhasilan program deradikalisasi berbasis kesejahteraan.

Menteri Pertanian ( Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, bantuan itu menjadi bukti sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah yang harus diperkuat untuk menjaga kepentingan petani, bangsa, dan negara. 

Dia juga mengatakan, hal tersebut juga dilakukan untuk mencapai swasembada pertanian.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menyatakan, saat ini mentan tengah berfokus pada komoditas pangan.

Baca juga: Tingkatkan Kapabilitas, Kementan Perkuat POPT Perkebunan Se-Indonesia

Meski demikian, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) tetap menjalankan amanat dalam menyejahterakan pekebun kopi serta mengembangkan kawasan kopi layak tanam di daerah seperti Temanggung.

“Kami akan memberi bantuan benih kopi kepada para pekebun yang saat ini membutuhkan replanting secara masif,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (5/11/2023). 

Dia juga mengatakan, pihaknya akan membangun logistik perkebunan serta mendorong pertumbuhan industri hilirisasi.

Dalam hal ini, Kementan melalui Ditjen Perkebunan menyerahkan bantuan secara simbolis di Desa Bansari.

Acara tersebut dihadiri Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Sinergitas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beserta jajaran, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung.

Baca juga: Stabilkan Harga Cabai, Kementan Turunkan Tim Pantau Produksi

Hadir pula Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Camat Bansari, serta perwakilan kelompok tani dari Desa Bansari, Mranggen Tengah, dan Mranggen Kidul, Kecamatan Bansari.

Andi mengatakan, bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk sinergitas antara BNPT dan Kementan RI dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat petani, khususnya petani kopi di Temanggung. 

“Sebab, kontur wilayah di Temanggung sangat baik untuk ditanami kopi, khususnya jenis arabika yang sudah dikembangkan sebelumnya," jelasnya.

Dia berharap, bantuan itu bisa menjadi pemacu semangat bagi masyarakat untuk memajukan ekonomi.

Selain itu, upaya penanggulangan radikalisme diharapkan dapat disertai dengan penguatan ekonomi, salah satunya melalui pemberian bantuan bibit. 

Baca juga: Kementan Gelar Monev Nasional untuk Perkuat Program Peremajaan Sawit Rakyat

“Dari adanya bantuan ini diharapkan dapat mendorong semangat kembali untuk menanam kopi dan diharapkan bisa berproduksi dengan baik. Sebab, kebutuhan kopi secara nasional, maupun internasional setiap tahun semakin meningkat,” jelas Andi.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com