KOMPAS.com – Dampak iklim ekstrim El Nino dan potensi krisis pangan global terhadap ketahanan pangan nasional harus terus diwaspadai.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memfokuskan jajarannya agar terus melakukan peningkatan produksi pangan, khususnya jagung dan padi.
Amran juga memberikan arahan kepada jajaran Kementerian Pertanian ( Kementan) untuk mendorong program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di beberapa wilayah yang memiliki potensi besar.
Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) sebagai penanggung jawab kegiatan Upsus Provinsi Gorontalo turut mendukung upaya dan mengawal akselerasi tanam jagung dan padi di Kota Serambi Madinah tersebut.
”Gorontalo merupakan satu satu provinsi yang memiliki potensi lahan untuk peningkatan pangan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah dalam keterangan pers, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Penguatan Program Jadi Kunci Akselerasi Pembangunan Perkebunan Kementan
Sebagai bentuk upaya memperkuat peran Gorontalo sebagai sentra jagung nasional, provinsi ini mendapat bantuan pada masa tanam November–Desember 2023.
Andi mengatakan, pihaknya menargetkan kegiatan optimalisasi seluas 10.000 hektar (ha) di Gorontalo.
“Selain itu, ada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) seluas 13.000 ha. Total 23.000 ha lahan untuk jagung,” jelasnya.
Pemerintah saat ini telah mengalokasi anggaran khusus dalam bentuk ABT. ABT merupakan anggaran yang digunakan khusus untuk akselerasi produksi jagung atau padi.
Inap juga mengimbau pemerintah daerah agar daftar Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang telah diidentifikasi agar segera ditetapkan dalam SK CPCL dan diinput dalam aplikasi. Dengan begitu, semua data terdata secara akurat dan tepat sasaran.
Baca juga: Kementan Atur Strategi Konkrit untuk Wujudkan Swasembada Gula
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Gorontalo Muljady D Mario mengatakan, wilayahnya siap menjalankan kegiatan Upsus Kementan.
“Pada 2024 Provinsi Gorontalo memiliki target seluas 106.000 ha. Kami sanggup menyediakan kurang lebih 200.000 ha, khusus untuk jagung saja,” jelas Muljady saat kegiatan persiapan tanam jagung Kecamatan Tilongkabila, Gorontalo, Senin (20/11/2023).
Mewakili Dirjen Perkebunan, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Prayudi Syamsuri bersama Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Pontianak Andi Faisal turut hadir dalam kegiatan persiapan tanam jagung tersebut.
Kehadiran jajaran dari Ditjenbun Perkebunan untuk turut mengecek ketersediaan lahan tanam jagung.
Baca juga: Genjot Produksi Jagung Nasional, Kementan Lakukan Penanaman Terintegrasi di Kebun Kelapa
"Kami berharap semoga melalui program Upsus akan memperkuat peran Provinsi Gorontalo sebagai sentra jagung dan mampu memenuhi kebutuhan jagung nasional," harap Prayudi.