Hadiri Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023, Mentan Amran: Gerakan Ini Dampaknya Luar Biasa Bagi Negara

Kompas.com - 01/11/2023, 18:08 WIB
F Azzahra,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pangan merupakan aspek strategis yang wajib dibangun bersama.

Hal tersebut dikatakan Mentan Amran saat menghadiri Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).

Adapun Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gerakan bertajuk "Ketahanan Pangan untuk Indonesia Maju" digelar sebagai komitmen seluruh masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

"Gerakan ini dampaknya luar biasa bagi negara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, sehingga perlu dijaga bersama," kata Amran dalam siaran persnya.

Pada kesempatan itu hadir pula Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Yudo Margono. Ia menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat serta mendukung ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global.

Baca juga: BPK Lakukan Supervisi Proker Kementan di Kabupaten Situbondo

"Harapannya kerja sama ini dapat terus dilanjutkan oleh Kementan dan generasi berikutnya. Kami bersama Kementan melaksanakan ketahanan pangan sesuai dengan kearifan lokal, yakni membangun pertanian," ujar Yudo.

Kolaborasi Kementan dan TNI dalam menjalankan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.DOK. Kementan Kolaborasi Kementan dan TNI dalam menjalankan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Presiden (Wapres)  Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin. Ia mengimbau agar Kementan, TNI, dan seluruh masyarakat bergerak secara optimal untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

"Gerakan ini merupakan jawaban dari permasalahan pangan global. Oleh karena itu, mari kita optimalkan seluruh lahan tidur di Indonesia menjadi lahan produktif," terang Ma'ruf.

Untuk diketahui, Wapres Ma'ruf Amin di acara tersebut melakukan berbagai aktivitas, seperti tanam padi, penyerahan bantuan bibit, dialog dengan petani, peninjauan perkebunan kelengkeng, penggemukan sapi, tabur benih sejumlah ikan di embung, dan peninjauan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Mentan Amran Optimistis Kedatangannya Bikin Citra Kementan Membaik

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com