KOMPAS.com - Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) untuk menempatkan salah satu anggotanya di Kementerian Pertanian ( Kementan).
Dengan adanya pengawasan langsung dari KPK, Mentan Amran berharap kepercayaan masyarakat kepada Kementan bisa kembali.
"Sehingga dapat mengakselerasi peningkatan produksi untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya melalui keterangan persnya, Jumat (27/10/2023).
Ia mengaku, saat ini Kementan tengah memperbaiki citranya. Sebagai Mentan, Amran sudah bersumpah di hadapan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) untuk menjalankan tugas dan jabatan dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Mentan Amran: Indonesia Kembali Swasembada Pangan pada 2026
“Dalam menjalankan tugas dan jabatan, harus menjunjung tinggi etika jabatan dan menjalankan undang-undang selurus-lurusnya demi nama baik nusa dan bangsa,” kata dia.
Amran yakin, dengan masuknya KPK di Kementan, penguatan integritas dan pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dapat terlaksana secara lebih efektif.
“(Utusan KPK) datang lebih cepat, lebih baik, dan lebih bagus. Saya sudah minta proses suratnya. Tujuan kita (Kementan dan KPK) itu sama, ingin kita menjalankan undang-undang selurus-lurusnya. Apa lagi, ini negara milik kita bersama," tegasnya.
Sebagai informasi, saat pelatihan pada Rabu (25/10/2023), Presiden Jokowi memberikan arahan kepada Amran untuk mencapai target swasembada pangan. Dalam Rapat Pimpinan Kementan sebelumnya, Amran pun mengingatkan jajarannya untuk memanfaatkan dua bulan terakhir pada 2023 secara maksimal.
Baca juga: Mentan Amran Bakal Buka 10 Kontrak Alsintan yang Sempat Diblokir
“Kami tadi Rapim (Rapat Pimpinan) untuk membuat rencana dua bulan masa tanam Oktober-Maret saat musim hujan di tengah El Nino. Terutama untuk komoditas padi dan jangung, jangan sampai meleset. Alhamdulilah Indonesia saat ini stoknya masih ada, tapi kita harus tetap menjaga produksi semaksimal mungkin. Ini perintah langsung dari Pak Presiden,” jelasnya.
"Kita sudah meletakkan fondasi pembangunan pertanian yang modern. Pada 2017, kita sudah mulai swasembada beras hingga beberapa tahun terakhir. Empat tahun kita swasembada beras. Sekarang kita mulai balikan lagi," sambung Amran.