KOMPAS.com - Proyek UPLAND Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan Islamic Chef Culinary Indonesia (ICCI) untuk lima produk komoditas pertanian pada event Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38.
Kesepakatan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
Untuk diketahui, The Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND) merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm.
Indonesia telah lama menjadi salah satu pemain utama dalam pasar ekspor pertanian global. Kekayaan alam Indonesia telah menjadikan negara ini sebagai sumber beragam produk pertanian yang sangat dihargai di seluruh dunia.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Bakal Reshuffle Pos Menteri Pertanian Pekan Ini
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa ekspor produk pertanian dapat menjadi kunci untuk mengurangi impor dan merangsang pertumbuhan produksi domestik.
"Indonesia mampu menjadi produsen pangan dunia. Kita perlu mendorongnya untuk menjadi sumber pangan global, memperlihatkan produk-produk Indonesia bisa meraih pasar internasional, dan secara bertahap mengurangi impor sambil mendorong produksi dalam negeri,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Salah satu langkah penting dalam mewujudkan impian tersebut adalah melalui program hilirisasi seperti UPLAND, yang merupakan hasil kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Baca juga: Kementan Ajak Pemda Manfaatkan Program Upland untuk Tingkatkan Sektor Pertanian
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, program tersebut tidak hanya melibatkan petani tetapi juga mencakup infrastruktur, sistem agribisnis, dan sistem kelembagaan.
Semua cakupan tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di daerah dataran tinggi.
"Melalui UPLAND, ribuan petani di dataran tinggi merasakan bantuan yang sangat besar dalam menjalankan aktivitas pertanian mereka," ucap Ali Jamil.
Prestasi terbaru yang mencolok dari kesuksesan proyek UPLAND adalah kerja sama yang telah terjalin dengan ICCI untuk lima komoditas unggulan dalam acara TEI ke-38.
Baca juga: Kementan Perkuat Ketersediaan Komoditas Perkebunan sebagai Bahan Baku BBN
Lima komoditas unggulan tersebut, yaitu lada, beras organik, daging domba batur, bawang merah, dan buah manggis.
"(Hal) yang paling menarik adalah kerja sama dalam komoditas buah manggis antara ICCI dan Midang Jaya Farm Corporation," ucap Ali Jamil.
Sementara dalam komoditas beras organik, lanjutnya, kerja sama dilakukan antara ICCI dan Mentari Sinari Alam Corporation.
Di samping itu, ada juga kerja sama dalam komoditas bawang merah dengan PT Permata Indah Rubaru (PIR), lada dengan Perwira Citra Mandiri Corporation, dan daging domba batur dengan Dompiland Jaya Corporation.
Baca juga: Manggala Agni Ajak Korporasi Tanggulangi Karhutla
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama lima korporasi di bawah naungan proyek UPLAND yang tersebar di berbagai daerah," ucap Ali Jamil bangga.
TEI 2023 sendiri juga memperlihatkan fleksibilitas dengan berlangsungnya acara offline dari Rabu (18/10/2023) hingga Minggu (22/10/2023) serta Virtual Expo yang akan berlangsung hingga Minggu (31/12/2023).
"Ini adalah kesempatan emas untuk terus mengembangkan kemitraan dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk terus memperkuat kemitraan bisnisnya dan menjalani perjalanan bisnis yang menarik dalam lingkup global," imbuh Ali Jamil.