Bidik Produksi Beras 35 Juta Ton, Kementan Kawal Ketat Penggunaan Air dan Normalisasi Irigasi Tersier

Kompas.com - 23/10/2023, 13:44 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Ilustrasi sistem pengairan untuk lahan sawah.DOK. Humas Kementan Ilustrasi sistem pengairan untuk lahan sawah.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai strategi dengan menggunakan sumber air yang tersedia selama El Nino ini.

Strategi yang dilakukan mulai dari mengawal penggunaan air secara ketat hingga normalisasi saluran irigasi tersier di lahan sawah.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan, musim tanam (MT) I periode Oktober 2023-Maret 2024 menjadi waktu prioritas pemerintah.

Bahkan, kata dia, pemerintah menargetkan produksi beras 35 juta ton pada panen yang akan datang. Target produksi beras ini mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya 31 juta ton.

Baca juga: Pikap Terjun ke Saluran Irigasi di Manggarai Barat, 3 Korban Tewas

"Kementan akan memastikan irigasi lancar dan sumber-sumber air tersedia, sehingga Indonesia memiliki pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin irigasi lancar dan sumber-sumber air tersedia.

"Kita harus segera mengupayakan peningkatan dan pemeliharaan pasokan air di tingkat usaha tani sebagai tambahan untuk mendukung irigasi," tuturnya.

Selain peningkatan dan pemeliharaan, lanjut Ali, Kementan juga melakukan beberapa strategi lainnya, mulai dari mengawal ketat air irigasi hingga normalisasi saluran air.

Baca juga: Pj Bupati Probolinggo Sediakan Lapor Kand4 sebagai Saluran Masyarakat Mengadu Semua Hal

"Kami kawal pasokan air irigasinya agar bisa mencukupi, sehingga tanaman tidak ada yang mengalami puso," ujarnya.

Ali melanjutkan, pihaknya siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan berupa paket bantuan kepada petani.

“Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai, air tanah maupun mata air,” imbuhnya.

Baca juga: Seperti Apa Sungai dengan Air Paling Hitam di Dunia?

Metode pengawalan ketat

Ilustrasi sistem pengairan untuk lahan sawah.DOK. Humas Kementan Ilustrasi sistem pengairan untuk lahan sawah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Rahmanto menjelaskan, salah satu metode pengawalan ketat yang umum diterapkan adalah gilir-giring irigasi dari waduk.

Gilir-giring irigasi yaitu pembagian air berdasarkan wilayah dan waktu yang ditetapkan sesuai kesepakatan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah.

"Dengan pengaturan yang ketat, setiap wilayah dapat memperoleh akses yang adil dan merata terhadap air irigasi. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah ketegangan antar petani yang bersaing untuk mendapatkan air irigasi," ucap Rahmanto.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras 35 Juta Ton, Kementan-Kementerian PUPR Saling Koordinasi soal Irigasi

Selain gilir-giring dari waduk, ia mengungkapkan, pemanfaatan air tanah dangkal juga merupakan metode yang penting dalam pertanian, baik sebagai suplesi maupun irigasi utama.

Penggunaan air tanah dangkal tersebut, kata Rahmanto, memungkinkan petani untuk memperoleh pasokan air yang stabil, terutama saat musim kemarau.

Tak hanya itu, pemanfaatan sumber-sumber air yang masih tersedia melalui pompanisasi juga penting dilakukan.

"Pengawalan ketat dalam pompanisasi melibatkan pemantauan yang teratur terhadap kondisi sumber air, kualitas air, dan penggunaan pompa air, agar sumber air tetap berkelanjutan dan tidak mengalami degradasi akibat eksploitasi yang berlebihan," jelas Rahmanto.

Baca juga: Irigasi Jebol, Ratusan Warga Cibeber Cianjur Bangun Tanggul Darurat

Terakhir, lanjutnya, normalisasi saluran irigasi juga merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan penggunaan air untuk pertanian.

Normalisasi saluran melibatkan pembersihan saluran irigasi dari sedimentasi, sehingga fungsinya dapat dikembalikan sesuai perencanaan.

"Proses ini melibatkan pemantauan rutin terhadap keadaan saluran dan pemeliharaan secara berkala untuk mencegah terhambatnya aliran air oleh sampah maupun material endapan," imbuh Rahmanto.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke