KOMPAS.com- Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) saat ini tengah menjalankan hilirisasi perkebunan guna memperkuat komoditas perkebunan Indonesia dari hulu ke hilir dengan dukungan teknologi dan digitalisasi yang mumpuni.
Hal tersebut dilakukan sesuai arahan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai langkah realisasi akan instruksi itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, serta Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya berkunjung ke salah satu perusahaan pengembang kelor, yakni PT Moringa Organik Indonesia (MOI) di Desa Ngawenombo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng).
"Total produksi kelor bisa mencapai 25-100 ton per bulannya. Produknya dibedakan menjadi bubuk teh dan kapsul," kata Dirjenbun Andi Nur Alam Syah.
Andi mengatakan, kelor adalah tanaman yang dibutuhkan oleh banyak negara di dunia, salah satunya Amerika Serikat. Indonesia bahkan sempat melakukan ekspor kelor perdana dalam jumlah yang besar.
Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras 35 Juta Ton, Kementan-Kementerian PUPR Saling Koordinasi soal Irigasi
"Kelor memiliki potensi yang luar biasa. Pengembangan kelor sangat penting untuk meningkatkan potensi kelor sebagai tumbuhan serbaguna. Para petani bisa bekerja sama dengan PT MOU untuk melakukan exponential hilirasasi sebagai upaya untuk mendorong perkembangan moringa di Indonesia," ucap Andi.
Andi pun memastikan bahwa Ditjenbun akan mengupayakan penguatan branding Moringa Indonesia di seluruh dunia.
"Kepada seluruh pecinta kelor dan stakeholder perkebunan, mari kita bersinergi untuk memajukan kelor dan komoditas perkebunan Indonesia lainnya hingga ke mancanegara," tutur Andi.
Sementara itu, pemilik PT MOI Dudi Krisnadi mengapresiasi Ditjenbun yang telah mendukung perkembangan kelor di Indonesia.
Baca juga: Perkokoh Kepatuhan dan Integritas, Kementan Perkokoh Sinergi dengan Ombudsman
"Kelor sudah eksis di dunia sejak 2012. Kelor yang kami kelola termasuk sebagai kelor terbaik di dunia apabila dilihat dari kandungan nutrisnya," terang Dudi.
Oleh karenanya, dia meminta pemerintah untuk memperkuat sarana dan prasaran pengelolaan kelor guna meningkatkan produksinya di Indonesia.