Lewat Teknologi Pascapanen, Kementan dan BRIN Ingin Kurangi Kerugian akibat Food Loss and Waste

Kompas.com - 18/10/2023, 10:44 WIB
A P Sari

Penulis

Plt Mentan Arief Prasetyo Adi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko saat acara Penandatangan Kesepakatan Bersama di Kantor BRIN, Jakarta, Selasa (17/10/2023).DOK. Kementan Plt Mentan Arief Prasetyo Adi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko saat acara Penandatangan Kesepakatan Bersama di Kantor BRIN, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) Laksana Tri Handoko sepakat mengembangkan teknologi pascapanen untuk meningkatkan efisiensi hasil pertanian di Indonesia.

Lewat kerja sama ini, BRIN dan Kementerian Pertanian ( Kementan) berusaha menciptakan inovasi di bidang pangan dari hulu ke hilir, salah satunya adalah masalah food loss and waste (FLW).

Food loss atau susut pangan adalah bahan pangan yang terbuang dari proses pasol dari petani ke pasar. Sementara itu, food waste atau limbah pangan adalah bahan pangan yang terbuang di pasar ke konsumen.

“Ini juga relate yang sekarang jadi big issue, food loss and waste. Jadi from farm to table. Teknologi pascapanen nanti dari panen sampai bisa terhidang di meja," papar Arief melalui keterangan persnya, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Kementan dan BRIN Akan Bangun Ekosistem Pangan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian

Menurut Arief, Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mengembangkan teknologi pascapanen terbesar. Sebab, sebanyak 14 persen makanan hilang (food loss) setelah panen dan 17 persen hilang (food waste) di meja makan.

"Jadi total 31 persen itu hilang. Itu nilai sekitar Rp 550 triliun rupiah,” kata Arief dalam acara Penandatangan Kesepakatan Bersama di Kantor BRIN, Jakarta, Selasa (17/10/2023)

Menurut hasil penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2021, Indonesia membuang sampah makanan 23-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 dengan kerugian mencapai Rp 213 hingga Rp 551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun. 

“Tak hanya inovasi pertanian di hulu, tapi hilirnya juga. Beliau (Kepala BRIN) utang pada saya untuk teknologi iradiasi. Saya ingin menggunakan teknologi iradiasi untuk memperpanjang shelf life,” kata Arief Prasetyo.

Baca juga: Plt Mentan Sebut Ada 140 Importir yang Mendapatkan RIPH dari Kementan

Salah satu strategi pengurangan FLW adalah dengan mengembangkan teknologi iradiasi makanan yang saat ini sedang dikembangkan oleh BRIN.

Iradiasi makanan adalah metode penyinaran terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta membebaskan dari jasad renik patogen.

“Penelitian ini tidak hanya fokus pada ekstensifikasi, tapi juga intensifikasi. Termasuk sampai pascapanen tadi supaya setelah dihasilkan bisa tahan lama. Contohnya, bawang merah bisa tahan 2-3 bulan, sehingga bisa didistribusikan ke berbagai lokasi tanpa harus jatuh harganya,” tambah Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

Beberapa contoh bahan pangan yang akan menggunakan iradiasi makanan adalah 12 komoditas pangan, di antaranya cabai, bawang merah, hingga telur.

Baca juga: KPK Panggil Stafsus Eks Mentan Syahrul dan Sespri Sekjen Kementan

“Kita harus perbaiki itu semua. Sehingga ke depan kita (Kementan) bersama BRIN bisa menjadi lebih baik,” tutur Arief.

Sebagai informasi, terdapat sejumlah poin penting dalam Perjanjian Kesinergian Penyelenggaran Riset dan Inovasi dalam Mendukung Pembangunan Pertanian, di antaranya:

  1. Koordinasi dan sinkronisasi program serta riset dan inovasi di bidang pertanian.
  2. Penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, serta standarisasi di bidang pertanian.
  3. Pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, pengkajian di bidang pertanian.
  4. Pemanfaatan bersama sarana dan prasarana.
  5. Pendayagunaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
  6. Kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak sesuai dengan tugas dan fungsi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke