KOMPAS.com- Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya kerja sama sektor pangan untuk menghadapi tantangan global yang terjadi saat ini.
Hal tersebut dikatakan Mentan SYL saat menghadiri Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, Senin (25/9/2023).
"Semoga pertemuan ini dapat membantu menyelesaikan berbagai tantangan, seperti potensi krisis global dunia," kata SYL melalui keterangan persnya, Selasa (26/9/2023).
Kehadiran SYL pada forum itu adalah mewakili Indonesia sebagai salah satu pembicara. Sebab, Indonesia dinilai berhasil mengendalikan Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI). Negara-negara lain pun berharap bisa mempelajari strategi Indonesia menghadapi HPAI.
Baca juga: Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino
SYL menilai, potensi krisis global dunia berpengaruh terhadap banyak sektor, salah satunya politik. Pasalnya, kondisi pangan yang buruk bisa memengaruhi kondisi pemerintahan dan politik suatu negara.
"Oleh karenanya, hilirisasi memerlukan arah yang jelas serta persiapan yang baik agar produk-produk yang dihasilkan bisa tersebar di pasar secara jelas," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal FAI Qu Dongyu menyampaikan, dunia memerlukan solusi atas permasalahan pangan, terutama di industri peternakan.
"Melalui konferensi ini, mari bersama-sama memperbaiki urgensi yang ada saat ini," imbuh Qu.
Baca juga: Sukses pada Sektor Peternakan, Kementan Raih Tiga Penghargaan Internasional
Untuk diketahui, Forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation digelar sebagai platform bagi pemerintah untuk berbagi informasi dan pengetahuan mengenai transformasi peternakan berkelanjutan.
Selain SYL, acara tersebut turut dihadiri sejumlah menteri dan perwakilan tingkat tinggi dari Uruguay, Somalia, dan Australia.