Bantu Regenerasi Petani Kopi, CEO Garut Indonesian Coffee Gelar Sekolah Acarya

Kompas.com - 22/09/2023, 13:59 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

Sekolah Acarya di Lampung BaratDOK. Kementan Sekolah Acarya di Lampung Barat

KOMPAS.com- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengimbau jajarannya untuk mendorong generasi milenial supaya bertani dan berkebun.

Menurut Mental SYL, sudah saatnya generasi muda terjun dalam pertanian dan perkebunan. Hal ini agar generasi muda dapat membawa terobosan baru berupa ide-ide kreatif dan inovatif menggunakan teknologi digitalisasi.

“Kontribusi generasi muda sangat berperan dalam memperkuat komoditas ini," kata Syahrul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengajak generasi muda untuk bersinergi dan bekerja sama dalam menciptakan kemajuan dan prestasi tidak hanya untuk Indonesia, melainkan dunia.

Baca juga: Bunex 2023 Sukses Digelar, Dirjenbun Apresiasi Partisipasi Seluruh Insan Perkebunan

Pasalnya, kata dia, pada masa depan hilirisasi komoditas perkebunan harus terus didorong untuk meningkatkan hasil yang bermutu, bernilai tambah tinggi, dan berdaya saing.

“Generasi muda penting untuk mengembangkan perkebunan Indonesia sehingga harapannya kaum muda dapat berkontribusi secara optimal dalam menciptakan produk turunan yang inovatif dan mampu meningkatkan ekspor perkebunan di masa depan," ujar Andi.

Hal senada dikatakan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Garut Indonesian Coffee Bernard Langoday.

Bernard yang merupakan anak muda inspiratif dan kreatif dibidang perkebunan ini mengatakan, regenerasi petani sangatlah penting.

"Saat ini banyak isu yang dapat mengancam kondisi pertanian dan perkebunan di Indonesia, salah satunya climate change. Oleh karena itu, sudah seharusnya generasi muda bangkit dan bertindak untuk melestarikan sumber daya alam (SDA) dan mempertahankan kompetensi petani di Indonesia," tegas Bernard.

Baca juga: Dirjenbun dan Komisi IV Bertolak ke Subang, Bahas Kendala dan Potensi Usaha Perkebunan

Oleh karena itu, Bernard memberikan edukasi pendidikan dan pelatihan di bidang kopi kepada anak-anak muda melalui Sekolah Acarya.

"Sekolah Acarya merupakan pengembangan dari program Wiyata Muda yang fokus pada pembentukan ekosistem bisnis kopi, seperti pemenuhan aspek sosial-budaya, ekonomi, pendidikan dan pelatihan, serta ekologi," ucap Bernard.

Bernard menyampaikan, program Acarya dijalankan karena melihat potensi besar kopi serta adanya tantangan keterbatasan petani kopi di wilayah Lampung Barat.

Menurutnya, minat kaum milenial di sektor agribisnis bisa terus didorong lewat berbagai gerakan pembangunan potensi wilayah dan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Kementan Siap Jaga Keberlanjutan Produksi Tanaman Perkebunan

"Sekolah Acarya bermaksud untuk regenerasi petani kopi di Lampung Barat dan membentuk ekosistem bisnis kopi terpadu untuk pembangunan wilayah," tuturnya.

Bernard menambahkan, sekolah Acarya digagas olehnya bersama tim Acarya Lampung Barat yang bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat dan Dinas Koperasi dan Perdagangan Lampung Barat.

Edukasi Kopi di Sekolah Acarya di Lampung BaratDOK. Kementan Edukasi Kopi di Sekolah Acarya di Lampung Barat

"Dampak dari Sekolah Acarya sangat besar, seperti pembangunan sumber daya wilayah berbasis komoditas kopi dan output indikator partisipatif petani milenial, peningkatan income dan produktivitas, serta penyerapan tenaga kerja dan produk olahan kopi," ujar Bernard.

Sekolah Acarya berlokasi di Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat dan dibuka secara umum untuk anak-anak petani, corporate, komunitas, serta instansi serupa.

Baca juga: Gelar BUNEX 2023, Kementan Perkuat Industri Kelapa Sawit sebagai Penunjang Ekonomi Indonesia

Untuk kedepannya, Bernard berharap agar ada kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan dan memperluas Sekolah Acarya.

“Saat ini belum ada provinsi lain yang mengajak kerja sama, namun semoga akan ada pihak pemerintah atau swasta yang dapat mengakomodasi output indikator yang ingin kami capai," imbuhnya.

Untuk diketahui, Sekolah Acarya merupakan movements atau gerakan lokal yang memberikan capacity building melalui pelatihan hulu-hilir kopi, bisnis, literasi keuangan, ecotourism, monitoring, hingga evaluasi.

"Kami bersyukur atas antusias dan respons petani dan anaknya terhadap program ini. Beberapa petani dan peminat kopi dari luar Lampung Barat pun turut berpartisipasi terhadap sekolah ini," kata Bernard.

Baca juga: Lewat Insentif, Dirjenbun Bantu Pemilik Varietas Kembangkan Benih Unggul Baru

Dalam kesempatan itu, Bernard menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dan pihak swasta dapat berkontribusi secara aktif dalam memberikan fasilitas atau sponsor untuk Sekolah Acarya di berbagai wilayah Indonesia.

Untuk diketahui, keberadaan Sekolah Acarya telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, yaitu Himpunan Alumni Insitut Pertanian Bandung (IPB), Direktorat Pemberdayan Masyarakat Agromaritim IPB, Desa Sejahtera Astra, dan sejumlah mitra lokal, seperti Jenderal Kopi, Asmaraloka, Canwil Group, dan Kelana Space.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke