KOMPAS.com – Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengapresiasi partisipasi seluruh insan perkebunan pada penyelenggaraan kegiatan Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2023.
Pasalnya, Bunex kali kedua tersebut berlangsung sukses dan mendapat respons positif dari masyarakat.
"Bunex ke depannya diharapkan semakin baik, terutama dalam mengangkat branding komoditas perkebunan Indonesia," ujar Andi ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/9/2023).
Ia mengatakan, hilirisasi komoditas perkebunan akan terus didorong untuk menghasilkan komoditas bernilai tambah, bermutu tinggi, dan berdaya saing.
Baca juga: Jokowi Sebut Harga Banyak Komoditas Turun, Kecuali Beras
Dengan begitu, para usaha mikro kecil menengah (UMKM) perkebunan diharapkan akan terus tumbuh dan dapat bermitra dengan buyer sehingga semakin meningkatkan pertumbuhan ekspor perkebunan pada masa depan.
"Saya ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pelaku usaha perkebunan yang hadir. Selama tiga hari ini, Bunex kali kedua pada 2023 telah terselenggara dan menghasilkan berbagai outcome dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra," ucap Andi.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan, keberhasilan acara Bunex 2023 tak terpisah dari kontribusi luar biasa dari setiap individu yang hadir, serta dedikasi dari para peserta yang telah memeriahkan acara dengan menampilkan produk-produk unggulan dalam pameran tersebut.
Menurut Andi, pameran tersebut tidak hanya menjadi wadah untuk memamerkan kreativitas dan inovasi, tetapi juga menjadi platform untuk membangun jaringan, berbagai pengetahuan, dan merangsang pertukaran ide yang memacu kemajuan industri UMKM.
Baca juga: Terus Bertambah, Jumlah UMKM Binaan Jakpreneur Sentuh Angka 367.769
"Melalui Bunex 2023 ini saya ingin mengajak para pelaku usaha perkebunan sebagai bagian keluarga besar perkebunan, jadikanlah perkebunan ini sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama, menumbuhkan komitmen untuk menciptakan kemajuan, menciptakan prestasi yang tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi dunia,” jelas Andi.
Sebagai informasi, pada acara Closing Ceremony Bunex 2023 juga diumumkan pemenang lomba yang telah dilaksanakan selama tiga hari. Salah satunya adalah Lomba Cerdas Cermat yang dimenangkan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) 12 Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai juara III.
Juara II Lomba Cerdas Cermat diraih oleh SMA 7 Tangsel, dan juara I ditempati oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 63 Jakarta.
Baca juga: Lomba Cerdas Cermat Astronomi di Itera, Peserta Didorong Jadi Agen Perubahan Iklim
Sementara itu, juara III kategori stand terbaik dimenangkan oleh PT Asian Agri. Kemudian, Taksi Alsintan dan Mesin Perkebunan meraih juara II dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menempati juara I.
Dalam kesempatan itu juga diumumkan juara lomba lainnya, seperti Lomba Cup Tester Competition Gen Z, lomba mewarnai, lomba menggambar, dan UMKM terbaik.
"Diharapkan dengan adanya Bunex 2023 dapat terjadi kesepakatan-kesepakatan kerja sama perdagangan, baik di dalam maupun luar negeri sehingga dapat meningkatkan kinerja ekspor perkebunan tiga kali lipat sebagaimana ditargetkan dalam program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) sampai dengan 2024," imbuh Andi.
Untuk diketahui, Bunex akan dilakukan secara rutin sesuai program kerja Kementan dalam mempromosikan komoditas perkebunan bernilai tambah tinggi.
Baca juga: Dirjen Perkebunan: Harmonisasi Perkuat Hilirisasi Perkebunan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) BPDPKS Edy Abdurrachman mengatakan, Bunex 2023 merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk-produk perkebunan, termasuk turunan kelapa sawit.
“Pemerintah berkolaborasi dengan BPDPKS mengembangkan komoditas perkebunan khususnya kelapa sawit, dengan menggunakan dana dari BPDPKS,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit, melakukan penelitian, mempromosikan, dan meremajakan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit.
Hal itu, kata dia, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, hilirisasi, serta penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel di industri kelapa sawit.
Baca juga: Proses Ketukan (Knocking) pada Mesin Karena Bahan Bakar
“Adapun program yang dijalankan BPDPKS untuk realisasi pengembangan kelapa sawit dilaksanakan lewat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) serta pengembangan SDM dan sarana prasarana (sarpras),” jelas Edy.
Keseluruhan program tersebut, lanjut dia, dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan pekebun.
Edy mengungkapkan, BPDPKS telah berkontribusi sejak 2015 dengan memberikan total pendanaan sebesar Rp 8 triliun untuk memajukan kelapa sawit di Indonesia.
Pada 2023, sebut dia, BPDPKS berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) merencanakan target anggaran sebesar Rp 5,4 triliun untuk mendorong kemajuan kelapa sawit di Indonesia.
Baca juga: Model Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Mampu Dorong Ekspor Produk Bernilai Tambah
“Bunex 2023 juga akan dirilis aplikasi Bank Benih Perkebunan (BABE-Bun) yang nantinya akan menghimpun 1 juta benih perkebunan untuk disebarkan ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Edy.