KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) membantu melakukan normalisasi irigasi pertanian di Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan memiliki banyak jenis program irigasi, seperti irigasi perpipaan, perpompaan, embung, dan lainnya.
Menurut Mentan SYL, irigasi bertujuan untuk menjaga tingkat produktivitas petani dalam mengembangkan budidaya pertanian.
"Tujuan irigasi adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplai air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak," katanya dalam siaran pers, Rabu (23/8/2023).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, irigasi juga bisa meningkatkan intensitas pertanaman, menambah luas areal tanam, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Baca juga: 3 Strategi Kementan Genjot Produksi dan Ekspor Produk Hortikultura
"Irigasi merupakan solusi saat (musim) kemarau sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai bagian dari water management, irigasi memastikan air bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian dalam kondisi dan situasi apa pun.
Ali berharap, masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpipaan ini.
“Dengan demikian, bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga pendapatan para petani,” harapnya.
Dia menjelaskan, program irigasi memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai pengairan, baik di daerah irigasi maupun non-daerah irigasi.
Ali mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.
Baca juga: Kementan Perketat Pengawasan Sapi Impor Australia
Sebab, tidak berfungsi atau rusaknya salah satu bangunan infrastruktur irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. Ini menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi berkurang.
Terkait bantuan Kementan untuk normalisasi irigasi di Kabupaten Bekasi, petani setempat memberikan apresiasi.
Ketua Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Suka Bakti di Desa Soga Bakti, Kabupaten Bekasi Tomas Susanto berterima kasih kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen PSP Kementan Ali Jamil.
Dia mengatakan, bantuan normalisasi irigasi tersebut telah membantu memperbaiki saluran irigasi pertanian di Balong Tua dan Kalijute.
"Perbaikan dan normalisasi ini sangat penting dalam dua aspek. Pertama, sebagai sumber utama irigasi pertanian yang mencakup tiga kecamatan, yakni Sukatani, Tambelang, dan Sukawangi,” ujarnya.
Baca juga: Atasi Kekeringan di Indramayu, Ditjen PSP Kementan Siap Bantu Pompanisasi dan Pipanisasi
Bantuan itu, kata dia, juga membantu pengairan di lima desa di kecamatan setempat, salah satunya adalah desa Sukabakti dengan luas lahan sekitar 781 hektar (ha).
Kedua, lanjut Tomas, normalisasi itu bermanfaat sebagai irigasi pembuang saat musim penghujan datang karena pada tahun-tahun sebelumnya sering kali melaksanakan goloran di sungai irigasi.
"Ini agar petani di desa kami dapat sumber air dari irigasi karena satu-satunya sumber air untuk lahan sawah di sini dan tiga tahun belakangan ini terjadi sendimentasi lumpur sampah,” katanya.
Selain itu, rusaknya tanggul irigasi menjadi masalah serius untuk petani Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang. Sebab sawah akan mengalami kekeringan pada saat kemarau kekeringan dan kebanjiran pada saat musim penghujan.
Tomas mengatakan, pihaknya siap merawat sungai irigasi dari tanaman liar yang mengganggu bangunan dan menutup saluran irigasi dan sedimentasi karena banyaknya sampah yang masuk.
Baca juga: Antrean Sertifikasi Produk Alsintan Tinggi, Kementan Gandeng UGM untuk Uji Produk
Dia berharap, normalisasi irigasi dapat dilakukan di beberapa kecamatan yang masih memiliki banyak saluran irigasi rusak, seperti tanggul yang rusak dengan sendimentasi lumpur dan sampah.
“Sekali lagi kami dari Gapoktan Suka Bakti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mentan dan Bapak Dirjen PSP Kementan, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, dan teman-teman penyuluh Tambelang serta kelompok kami," ucapnya.