Pupuk Subsidi di Banjarbaru Kurang, Pemda Dapat Usulkan Penambahan Alokasi

Kompas.com - 22/08/2023, 13:30 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Kementan menyarankan pemda untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi bagi daerah yang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.DOK. Humas Kementan Kementan menyarankan pemda untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi bagi daerah yang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) memastikan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi menyusul isu kelangkaan dan mahalnya pupuk di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyarankan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Banjarbaru mengajukan realokasi kepada Kadistan Kalsel untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi.

Dia mengatakan, pemerintah daerah (pemda) dapat mengusulkan realokasi kepada pemerintah provinsi (pemprov). 

“Provinsi berwenang menetapkan alokasi untuk masing-masing kabupaten/kota, sedangkan pusat hanya menetapkan alokasi pupuk hingga tingkat provinsi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/8/2023). 

Oleh karena itu, kata dia, kabupaten/kota perlu menghitung kebutuhan pupuk di wilayahnya secara cermat sebelum mengajukan realokasi.

Baca juga: Food Estate Disebut Kejahatan Lingkungan, Ini Kata Mentan

Menteri yang akrab disapa SYL itu mengatakan, terbatasnya alokasi pupuk bersubsidi membuat perencanaan terkait penyaluran atau pendistribusian harus dilakukan dengan baik.

" Pupuk bersubsidi ditujukan untuk seluruh petani yang mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022," ungkapnya.

Kriteria penerima pupuk bersubsidi, yakni petani dengan lahan maksimal 2 hektar (ha), tergabung dalam kelompok tani (poktan), dan menggarap sembilan komoditas yang berhak. 

Sejak 2023, pendataan petani penerima pupuk bersubsidi dilakukan melalui sistem e-Alokasi.

SYL menyebutkan, kebijakan e-Alokasi bertujuan memperketat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan dan mencegah duplikasi penerima pupuk. 

Baca juga: Lepas Ekspor Pertanian Senilai Rp 12,45 Triliun, Wapres Apresiasi Kontribusi Nyata Mentan SYL

“Alokasi pupuk bersubsidi pada 2023 ada 7,8 juta ton untuk komoditas padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao," terangnya.

SYL menambahkan, pemda perlu mempertimbangkan data petani yang belum melakukan penebusan serta kebutuhan masing-masing wilayah dalam mengajukan realokasi.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Banjarbaru Windi Novianto mengungkapkan, kurangnya jatah pupuk bersubsidi membuat para petani di Banjarbaru terpaksa menggunakan pupuk kandang sebagai pengganti.

“Mereka terpaksa membeli pupuk kandang ke daerah Tanah Laut dan harganya juga cukup jadi beban, sekitar Rp 100.000-Rp 160.000 per karungnya,” bebernya.

Oleh karenanya, Windi berharap, persoalan kelangkaan pupuk subsidi ini dapat mendapat atensi secara serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru.  

Baca juga: Sesuai Arahan Jokowi, Mentan SYL Tinjau DAS Citarum untuk Pastikan Sektor Pertanian Produktif

“Pemkot bisa berkoordinasi dengan pemprov agar bisa mendapat tambahan pupuk subsidi,” harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menegaskan, pihaknya tidak akan berdiam diri terkait persoalan kelangkaan pupuk.

“Insyaallah kami cari jalan keluarnya dengan peraturan daerah (perda) ketahanan pangan yang baru saja disahkan,” ujarnya.

Penebusan pupuk subsidi

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, petani penerima pupuk bersubsidi dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios resmi yang telah ditentukan. 

Petani dapat melihat daftar penerima pupuk bersubsidi melalui data cetak e-Alokasi yang dimiliki masing-masing kios maupun penyuluh pertanian setempat.

Baca juga: Mentan Resmikan Groundbreaking CoE Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan

“Bagi petani yang berhak, pastikan namanya tercantum pada data e-Alokasi. Jika belum, petani dapat mendaftarkan diri kepada penyuluh pertanian setempat untuk dimasukkan dalam pendataan selanjutnya,” ujarnya.

Ali menjelaskan, pemda memiliki waktu untuk update data setiap bulan. Terlebih, Kementan telah melakukan cross check (peninjauan ulang) pada distributor pupuk.

Dia pun mengimbau pemda segera mendistribusikan pupuk bersubsidi untuk petani. Hal ini untuk menepis isu kelangkaan pupuk yang dilakukan oknum-oknum yang ingin menyalahi aturan pendistribusian pupuk.

Ali menegaskan, alokasi pupuk untuk daerah diberikan sesuai dengan e-Alokasi yang diajukan. 

“Ketersediaan ada, tetapi harus sesuai aturan. Jangan sampai isu ini dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Mentan SYL Minta Kalsel Siapkan 100.000 Hektar

Dia menjelaskan, kebijakan e-Alokasi bertujuan memperketat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan dan mencegah duplikasi penerima pupuk. 

“Aplikasi I-Pubers bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses penyaluran dan pelaporan pupuk bersubsidi,” jelasnya. 

Selain itu, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut, para petani diharuskan memiliki kartu tani yang terintegrasi dalam e-Alokasi.

“Aplikasi ini memudahkan petani dalam melakukan pembelian pupuk serta memudahkan kios dalam pelaporan dan pemantauan stok pupuk di gudang kios,” jelasnya.

Saat ini, data petani penerima pupuk bersubsidi pada sistem e-Alokasi terintegrasi dengan data stok pupuk bersubsidi pada aplikasi Rekan milik PT Pupuk Indonesia (Persero). 

Baca juga: Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua Akibat Cuaca Ekstrem

Untuk diketahui, petani tidak perlu mengisi nota penebusan dan menandatanganinya secara manual melalui aplikasi I-Pubers.

Petani hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat dipindai untuk mengakses data e-Alokasi dan menandatangani bukti transaksi secara digital yang dapat dicetak sewaktu-waktu di kios. 

Sementara itu, kios hanya perlu memasukkan volume transaksi pembelian pupuk petani serta memfoto petani dan pupuk yang telah ditebus.

Adapun Kalsel merupakan salah satu provinsi proyek percontohan (pilot project) aplikasi I-Pubers. 

Aplikasi tersebut sudah berjalan sejak akhir Juni 2023. Provinsi lain yang menjadi lokasi uji coba I-Pubers adalah Riau dan Bangka Belitung.

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Serdang Bedagai Manfaatkan KUR dan Alsintan

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke