Mentan Resmikan Groundbreaking CoE Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan

Kompas.com - 13/08/2023, 17:55 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan Groundbreaking Center of Excellence (CoE) Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada peresmian, Mentan didampingi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Prayudi Syamsuri (kedua dari kiri), Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedi Nursyamsi.Kementan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan Groundbreaking Center of Excellence (CoE) Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada peresmian, Mentan didampingi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Prayudi Syamsuri (kedua dari kiri), Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedi Nursyamsi.

KOMPAS.com – Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggelarGround Breaking Center of Excellence ( CoE) Kopi Nasional sekaligus Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Kegiatan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni mendorong korporasi petani dan nelayan guna mewujudkan transformasi ekonomi.

Menurut Presiden, petani dan nelayan perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah besar dan berada dalam sebuah korporasi. Dengan demikian, tercipta skala ekonomi yang efisien dan bisa mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, informasi, teknologi, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat pemasaran.

Selain itu, pola pikir petani juga dapat diubah agar tidak berfokus pada on-farm saja, tetapi juga bergerak pada off-farm dengan membangun proses bisnis mulai dari produksi sampai pascapanen.

Oleh karena itu, Mentan meminta seluruh jajarannya untuk terus berperan aktif mendorong pengembangan hilirisasi dan kegiatan korporasi petani, dalam hal ini komoditas kopi di Kabupaten Bandung melalui peluncuran produk hilirisasi komoditas perkebunan yang memiliki nilai tambah tinggi.

Baca juga: Kopi, Harapan Baru untuk Peningkatan Ekonomi di Papua

"Saya memberikan apresiasi kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan yang menginisiasi kegiatan pembangunan Center of Excellent ini,” ujar Mentan SYL dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Mentan berharap, melalui CoE tersebut, komoditas kopi di Kabupaten Bandung tidak hanya punya branding yang kuat, tetapi juga dapat melakukan penguatan kelembagaan, pemberdayaan petani dan kemitraan, sekaligus mengangkat produk kopi nasional di dunia internasional.

“Saya berharap, kegiatan ground breaking ini mampu menjawab itu semua," imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Mentan SYL, para petani perlu didorong untuk menerapkan good handling practices (GHP) yang sesuai dengan standar. Dengan demikian, nilai tambah dan daya saing produk perkebunan meningkat sehingga bisa menyejahterakan petani dan pekebun di Indonesia.

Baca juga: Cara Gaet Milenial Jadi Petani Kopi Muda, Regenerasi Petani Indonesia

Pada kesempatan sama, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, korporasi perkebunan yang terdiri dari satu Korporasi Percontohan Nasional (KPN) dan lima calon korporasi nasional merupakan major project pada beberapa komoditas strategis, seperti kopi, kakao, kelapa, dan aren.

Adapun produk hilirisasi yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian ( Kementan) meliputi Kopi Java Preanger Lestari Mandiri yang berada di Kabupaten Bandung, Atar Aroma Atsiri (produk turunan minyak atsiri) di Kabupaten Purwakarta, dan Gula Aren Hariang yang berada di Kabupaten Lebak.

Kemudian, Gula Kelapa di Kabupaten Purbalingga, Kelorina-Moringa Organik Indonesia di Kabupaten Blora, Kakao Kolut Madai di Kabupaten Kolaka Utara, dan Kopi Kopinta dari Kabupaten Tana Toraja.

Andi Nur pun berharap, produk-produk tersebut bisa menjadi produk olahan berskala ekspor dan memiliki dampak langsung terhadap pekebun.

Baca juga: 3 Tantangan Petani Kopi Indonesia, dari Pendapatan hingga Regenerasi

“Kami berharap, dapat terus dilakukan akselerasi promosi produk kopi lain di Provinsi Jabar serta provinsi lain untuk mengenalkan dan meningkatkan nilai tambah serta daya saingnya, baik di dalam maupun luar negeri. Sebab, yang dibutuhkan adalah branding yang terukur dan keberlanjutan,” ujarnya.

Oleh karena itu, jajaran Kementan akan terus membantu, memfasilitasi, dan mengawal dalam bentuk program kegiatan operasional yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh petani. Pasalnya, produk hilirisasi perkebunan dapat memicu daya saing petani untuk memperkuat ekonomi bangsa.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke