Apresiasi Program "Pasti" Ditjenbun, Mentan SYL: Semoga Berikan Dampak Positif bagi Pekebun

Kompas.com - 05/08/2023, 11:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan penanaman kelapa sawit program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bah Sidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)

DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan penanaman kelapa sawit program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bah Sidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan penanaman kelapa sawit Program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bah Sidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

“Perkebunan Partisipatif merupakan salah satu terobosan program baru Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) yang diharapkan dapat memberikan dampak atau manfaat positif bagi pekebun,” ujar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/8/2023).

Menurut SYL, Program Pasti penting dilakukan karena dapat menguatkan pengembangan perkebunan Indonesia, khususnya kepala sawit.

Baca juga: Melihat Perjuangan Buruh Lepas di Perkebunan Lereng Gunung Raung Banyuwangi

Ia berharap, Program Pasti dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan yang bernilai tambah dan berdaya saing.

Selain itu, program tersebut diharapkan mendorong terciptanya investasi baru dengan berbagai jenis kemudahan, di antaranya akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi, dan lainnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) sampai April 2023, minyak kelapa sawit adalah komoditas terbesar dalam kontribusi ekspor subsektor perkebunan, yaitu 70,50 persen dan terbesar untuk keseluruhan nilai ekspor sektor pertanian, yaitu 62,18 persen.

Persentase tersebut membuktikan bahwa komoditas kelapa sawit menjadi andalan penerimaan devisa pada sektor pertanian.

SYL mengungkapkan, produktivitas dan penggunaan agroinput atau agribisnis hulu menjadi salah satu tantangan utama pekebun sawit Indonesia.

Baca juga: Pegawai Kios Ayam Goreng di Duren Sawit Sempat Kejar Pencuri HP, tapi Tak Dapat

Sebab, kata dia, kegiatan tersebut dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak ada terobosan langkah komprehensif atau upaya secara optimal.

"Untuk itu, perlu (dilakukan) sinergi antara perusahaan perkebunan dengan pekebun, salah satunya melalui kemitraan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat,” imbuh SYL.

Kemitraan tersebut, lanjut dia, bisa menjadi salah satu kunci dalam mengoptimalkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit.

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap Ditjenbun yang telah mendorong upaya pencapaian peningkatan produksi yang efisien. Hal ini perlu dilakukan segera demi menghadapi berbagai tantangan perkebunan ke depan,” ucap SYL.

Selain itu, lanjut dia, juga diperlukan ketersediaan kebutuhan tenaga kerja kebun yang memadai dan pengoptimalan pemanfaatan mekanisasi.

Baca juga: Dukung Produktivitas lewat Mekanisasi Pertanian, Kementan Lengkapi Alsintan dengan Perbengkelan

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam agenda penanaman kelapa sawit program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bahsidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam agenda penanaman kelapa sawit program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bahsidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)

Apresiasi Ditjenbun dan Ditjen PSP

Dalam kesempatan itu, Mentan SYL juga meluncurkan Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Sela (Kesatria) dan melaksanakan Program Taksi Alat Mesin Perkebunan (Titan).

Mentan SYL pun mengapresiasi kolaborasi bersama antara Ditjenbun dengan dan Ditjen PSP Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menginisiasi model Titan.

"Program ini diharapkan dapat menekan biaya usaha kelapa sawit seminimal mungkin," ujarnya.

SYL menjelaskan, paket Titan menyediakan alat mesin, mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat diakses oleh petani melalui program Sarana dan Prasarana (Sarpras) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) atau melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ia melihat satu kolaborasi yang luar biasa dan partisipatif yang sempurna antara PT Paya Pinang Group, PT Socfindo, PT Corteva Agriscience, PT PP London Sumatra Indonesia, Pusat Penelitian Kelapa Sawit dengan Perkumpulan Petani Kelapa Sawit Kecamatan Serbajadi dan Pegajahan.

Baca juga: Kementan Larang Kecambah Kelapa Sawit Dijual Online

“Inilah program Pasti komoditas kelapa sawit yang patut di contoh dan direplikasi di beberapa tempat dan beberapa komoditas pertanian, khususnya perkebunan," ujar SYL.

Ia menekankan, peremajaan kebun kelapa sawit rakyat harus mampu menciptakan inovasi, optimalisasi sumber daya lahan, serta pemberdayaan bagi petani sawit.

Peremajaan kebun kelapa sawit, kata dia, jangan hanya dipandang bagaimana cara untuk memperbaiki tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau tidak produktif.

Lebih lanjut, SYL menjelaskan, lahan perkebunan dapat mengoptimalkan semua potensi seperti kelapa sawit tumpang sari tanaman sela, seperti jagung, kacang, hortikultura dan ternak.

Baca juga: Luhut Ingatkan Pemda Terkait Signifikansi Perbaikan Tata Kelola dan Kolaborasi dalam Industri Kelapa Sawit

"Saya meyakini, ini merupakan capaian yang luar biasa bagi pekebun sawit di Indonesia yang tentunya dilakukan dan disesuaikan dengan minat dan spesifik lokasi.

Untuk itu, SYL mengajak berbagai pihak terkait menjadikan peremajaan kelapa sawit sebagai sebuah gerakan bersama.

Gerakan bersama yang dimaksud, yaitu memberikan akselerasi atas setiap langkah dalam peremajaan kelapa sawit dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi petani sawit dengan memegang teguh prinsip mengangkat petani kecil tanpa mengecilkan industri yang besar.

"Mari bersama jadikan hari ini sebagai momentum untuk mewujudkan komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit rakyat yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan pekebun. Sukses untuk petani sawit di Serdang Bedagai,” jelas SYL.

Ia berharap, momentum tersebut dapat mendorong sinergi multipihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional.

Baca juga: Hadapi Tantangan Perkelapasawitan Indonesia, Kementan Bersinergi dengan Gapki

Hal tersebut, kata SYL, juga dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program-program yang diciptakan.

“Peningkatan maupun pemulihan tersebut membutuhkan partisipatif dari swasta, tidak hanya dari skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata dia.

Selain partisipatif, Mentan SYL memeinta seluruh potensi khususnya produk samping juga harus dimanfaatkan.

Oleh karenanya, SYL meminta kepada seluruh stakeholder perkelapasawitan yang hadir pada kegiatan tersebut agar tetap semangat dan jaga kerja sama kemitraan dengan baik.

“Masa depan sawit nasional berada di pundak kalian menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Selamat bekerja, jaga komitmen dan integritas, tetap semangat mengembangkan komoditas perkebunan,” jelas SYL.

Baca juga: Nasib Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Masih Jauh dari Sejahtera

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, Program Pasti merupakan suatu upaya kolaboratif yang dikembangkan oleh pihaknya untuk mendorong ekosistem perkebunan.

Utamanya, kata dia, mendorong perkebunan kelapa sawit dalam kerangka kemitraan antara perusahaan besar dengan perkebunan rakyat.

“Tadi kita sama-sama melihat satu kolaborasi yang luar biasa, suatu partisipatif yang sempurna. Mari kita semangat memperkuat kelapa sawit nasional,” imbuh Andi.

Baca juga: 1.870 Pengusaha Sawit Telah Lapor Izin Usaha serta Lokasi Kebun ke Pemerintah

Selain itu, ia mengajak seluruh pihak terkait untuk memanfaatkan berbagai program dari Kementan serta potensinya, seperti program Pasti, Kesatria, dan Titan.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke