KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melalui Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya (BBPPTP) Surabaya intens memantau progres pembangunan nurseri perkebunan.
Monitoring tersebut dilakukan Ditjenbun untuk memastikan ketersediaan benih unggul bermutu sesuai standar.
Salah satu aksinya dilakukan dengan memantau kegiatan produksi benih di Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak 2022, Ditjenbun menargetkan 10.000 batang kelapa dalam dan 3.000 batang kelapa genjah untuk ditanam.
Kepala BBPPTP Surabaya Fausiah T Ladja mengatakan, total benih kelapa dalam yang diajukan sertifikasi sejumlah 9.029 batang.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Ampas Kelapa
"Dari 9.029 batang, jumlah benih kelapa yang lulus sertifikasi sebanyak 8.177 batang. Pengajuan sertifikasi ini dilakukan setelah proses produksi benih kelapa dalam," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/6/2023).
Perlu diketahui, per Mei 2023, benih kelapa dalam telah disalurkan ke sejumlah kabupaten, di antaranya Kabupaten Lombok Tengah sejumlah 2.121 batang, Kabupaten Lombok Timur 3708 batang, Kabupaten Sumbawa 456 batang, dan Kabupaten Lombok Barat 1892 batang.
Penyaluran benih di Lombok Barat disalurkan ke tiga kelompok tani (poktan), yaitu Poktan Batu Putih, Poktan Taman Sari, dan Poktan Beriuk Kemos di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Fausiah mengungkapkan, BBPPTP Surabaya rutin melakukan monitoring 3.000 benih kelapa genjah yang akan ditanam pada Desember 2023.
Baca juga: Kementerian Pertanian Fokus Kejar Hilirisasi Kelapa Genjah dengan Manfaatkan Lahan Pekarangan
Data BBPPTP Surabaya menunjukkan bahwa jumlah benih yang diperkirakan akan lolos sertifikasi sejumlah 1.367 batang.
Ada juga benih yang tidak lolos sertifikasi karena mati, kerdil, dan tercampur varietas lain, seperti genjah merah bali dan genjah salak.
“(Kami) berharap agar benih yang sudah disalurkan segera ditanam. Kemudian poktan melakukan pemeliharaan dengan pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit, sehingga (benih) dapat tumbuh dengan baik,” ujarnya.