Ditjenbun Terus Dorong Standardisasi Kopi Nasional agar Tembus Pasar Eropa

Kompas.com - 23/06/2023, 10:27 WIB
A P Sari

Penulis

Salah satu usaha binaan Ditjenbun, Kopi Geulis Sumedang, berhasil mendapatkan skor tertinggi atau Gold Class dengan metode CLoPT pada Kamis (15/6/2023) lalu.DOK. Ditjenbun Kementan Salah satu usaha binaan Ditjenbun, Kopi Geulis Sumedang, berhasil mendapatkan skor tertinggi atau Gold Class dengan metode CLoPT pada Kamis (15/6/2023) lalu.

KOMPAS.com - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan ( Ditjenbun) Prayudi Syamsuri mengatakan, pemerintah Indonesia terus meningkatkan standar kopi-kopi nasional agar kualitasnya terus membaik.

"Pemerintah ingin kopi-kopi nasional bisa dikenal, diterima, dan diminati masyarakat dunia. Oleh karenanya, standardisasi kopi nasional perlu dilakukan agar akses ekspor ke pasar global semakin mudah," tutur Prayudi melalui keterangan persnya, Jumat (23/6/2023).

Ia menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjenbun terus berupaya dan mendorong standardisasi kopi nasional agar bisa menembus pasar Eropa.

"Karena saat ini rentan sekali hambatan perdagangan yang disebabkan semakin pedulinya negara konsumen pada aspek standardisasi untuk kualitas keamanan pangan," sebutnya.

Baca juga: Potensi Serai Wangi Menjanjikan, Ditjenbun Berkomitmen Lakukan Pengembangan hingga Kolaborasi

Kondisi tersebut, lanjut dia, menciptakan proteksi tinggi di pasar Eropa. Hal ini sebetulnya bertentangan dengan semangat free trade area (FTA) yang menjadi regulasi World Trade Organization (WTO).

Sosialisasi GKP dengan metode CLoPT

Guna meningkatkan mutu dan kualitas kopi nasional, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia bersama penggagas metode Coffee Lovers Preference Taste (CLoPT) menggelar kegiatan GKP scoring berdasarkan metode CLoPT di Sekretariat APRINDO.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengundang sejumlah pelaku usaha kopi nasional, salah satunya Kopi Geulis Sumedang.

Pimpinan Kopi Geulis Sumedang Ai Awang mengatakan, sebagai usaha binaan Ditjenbun, Kopi Geulis Sumedang berhasil mendapat skor tertinggi atau Gold Class dengan metode CLoPT pada Kamis (15/6/2023) lalu.

Baca juga: Ditjenbun Sebut Akselerasi Perkebunan Kelapa Sawit Butuhkan Sarana dan Prasana Tepat

"Pada ajang lomba cupping yang diadakan Coffee Lovers Indonesia (CLI) pada 2019 di Agro Food Expo, Jakarta Convention Center (JCC) dengan metode CLoPT, Kopi Geulis Sumedang berhasil mendapatkan Gold Class dari total 26 peserta. Proses penilaian dilakukan 17 juri," tutur Ai.

Ia melanjutkan, pada 2023, empat juri kembali melakukan uji coba Kopi Geulis Sumedang. Hasilnya, tiga juri memberikan penilaian Gold Class dan satu juri memberikan nilai Silver Class.

Sementara itu, Founder CLI sekaligus penggagas metode CLoPT Jamil Munasif mengatakan, GKP scoring adalah versi casual CLoPT. Disebut casual karena yang menguji atau menilai bisa siapa saja tanpa pengetahuan khusus tentang kopi maupun organoleptik.

"Untuk metode official, penguji memiliki pengetahuan khusus kopi seperti Q grader, barista, dan roaster. Ini akan segera diluncurkan oleh Founder CLoPT dan beberapa Co-Founder CLoPT," paparnya.

Baca juga: Ditjenbun Kementan Apresiasi Petani Kreativitas dan Inovasi Petani Nelayan pada Penas di Sumbar

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke