KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Perkebunan (Dotjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) membangun nurseri modern di Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Jawa Barat (Jabar) seluas 6,7 hektar (ha) yang terdiri dari bangunan utama (greenhouse dan shading house) serta calon Kebun Induk pada 2023.
Pada 2023, kegiatan operasional nurseri dikelola Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya (BBPPTP) Surabaya.
Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan Gunawan berharap, pihaknya dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun perkebunan yang lebih baik.
“Tidak untuk saling berkompetisi, tetapi saling mengisi, melengkapi, memproduksi dan mendistribusikan benih unggul yang berkualitas ke berbagai wilayah pengembangan perkebunan, khususnya daerah yang belum terjangkau,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (8/5/2023).
Gunawan mengatakan itu saat jajarannya bersama Kepala BBPPTP Surabaya berkoordinasi dengan Puslitkoka meninjau pembibitan milik Puslitkoka.
Baca juga: Kementan Gerak Cepat Tangani Flu Babi Afrika Imbas Larangan Ekspor ke Singapura
Sementara itu, Kepala BBPPTP Surabaya Fausiah T Ladja mengatakan, kegiatan operasional nurseri modern Gekbrong membutuhkan sinergi dengan Puslitkoka.
Sebab, Nurseri Gekbrong memerlukan bahan tanam untuk produksi benih maupun breeder seed (benih penjenis) untuk membangun kebun induk.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini BBPPTP Surabaya meminta dukungan Puslitkoka sebagai bentuk sinergi dalam membangun dan mensukseskan operasional Nurseri Gekbrong,” katanya.
Koordinasi tersebut disambut dengan baik Kepala Puslitkoka Indonesia Dini Astika Sari.Dia mengatakan, Puslitkoka siap bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan dalam mengembangkan nursery.
Baca juga: Kementan Pastikan Ketersediaan Komoditas Pertanian Aman Sepanjang Musim Kemarau
“Hal ini demi terjamin dan tersedianya benih unggul komoditas perkebunan yang bermutu baik dan berkualitas,” ungkapnya.