KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajarannya mempersiapkan mitigasi untuk menghadapi musim kemarau ekstrim atau el nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya Agustus mendatang.
Kementerian Pertanian (Kementan) pun mengerahkan langkah mitigasi el nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan, serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering dan mekanisasi pertanian dengan traktor roda 4 dan traktor roda 2.
"Seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesis dalam menghadapi el nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi, termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," katanya dalam siaran pers, Kamis (4/5/2023).
Mentan SYL mengatakan, pada 2023 pihaknya akan mengalokasikan embung sebanyak 500 unit, alat perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 3.213 unit.
Baca juga: Ajak Petani Daftar AUTP, Kementan: Petani Cukup Bayar Premi 20 Persen
Sebelumnya, pada 2020 sampai 2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi peningkatan ketersediaan air RJIT sebanyak 11,866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit, dan embung 1.531 unit.
Selain itu, SYL mengatakan, para petani bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya.
Menurutnya, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli alsintan maupun mesin pencacah untuk panen.
"Kita harus memperkokoh kekuatan sumber daya manusia (SDM) kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik," ujarnya.
Tak hanya itu, Kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dapat memberikan ganti rugi bagi petani yang gagal panen.
Baca juga: Antisipasi El Nino pada Agustus Mendatang, Kementan Gencarkan Sosialisasi AUTP
Lebih lanjut, SYL meminta jajarannya mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan, baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran irigasi.
"Menghadapi musim kering ekstrim atau el nino, saya minta jajaran berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Mentan SYL turut mengapresiasi kinerja jajaran Kementan yang sukses menyiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama Ramadhan dan Lebaran.
Menurutnya, ketersediaan pangan adalah hal yang paling penting karena berkaitan dengan kesiapan negara dalam menghadapi krisis global.
"Tentu saya menyampaikan terimakasih kepada petani dan jajaran Kementan karena terus bekerja mempersiapkan kebutuhan bahan pokok pangan selama Ramadhan dan Lebaran," katanya.
Baca juga: Antisipasi Kemarau Panjang Akibat El Nino, Kementan Siapkan Berbagai Strategi, dari RJIT hingga AUTP
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan ketersediaan dan pasokan produksi pangan selama bulan puasa dan Lebaran 2023 dalam posisi aman alias mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal itu didorong oleh panen raya yang terjadi di sejumlah sentra, antara lain panen komoditas hortikultura dan panen raya padi di Karawang, Indramayu, Ngawi, Lamongan, Grobogan, dan Sragen.