Konsisten Jaga Produksi Beras, Mentan SYL Terima Apresiasi dari Komite II DPD RI

Kompas.com - 11/04/2023, 19:49 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerima apresiasi dari Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Yorrys Raweyai atas capaian dan kinerja pihaknya yang secara konsisten terus menjaga produktivitas beras dengan baik.

Hal tersebut dibuktikan Kementerian Pertanian (Kementan) ketika Indonesia menerima penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) karena telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021.

"Apalagi produktivitas (pertanian) kita (Indonesia) meningkat, nilai tukar petani (NTP) naik dan ekspor melesat. Saya kira ini prestasi yang luar biasa dan perlu kita apresiasi," ujar Yorrys dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/4/2023).

Di samping itu, ia mengapresiasi serapan anggaran di Kementan yang kini kurang lebih sudah mencapai 95,15 persen.

Baca juga: Pohon di Monas Akan Ditanam Kembali, Pemprov DKI dan Pusat Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar

Menurut Yorrys, serapan tersebut merupakan prestasi yang luar biasa karena berhasil tersalurkan kepada para petani di seluruh Indonesia.

"Realisasi serapan anggaran yang mencapai 95,15 persen itu cukup baik. Karena itu kami juga memberi apresiasi. Semoga dengan serapan ini petani kita semakin sejahtera," katanya.

Senada dengan Yorrys, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainuddin menyampaikan apresiasi kepada Kementan terkait meningkatnya produksi dan naiknya kesejahteraan petani.

Bahkan, ia mendukung penuh program kerja 2024 Kementan yang fokus terhadap produktivitas.

Secara khusus Bustami berharap, Kementan di bawah pimpinan SYL terus membela petani dan menjaga produksi.

Baca juga: Presiden Jokowi: Makin Banyak Petani Tanam Jagung, Produksi Nasional Bisa Mencukupi

"Sekali lagi saya apresiasi atas meningkatnya produksi nasional. Walaupun kita tahu Pak Menteri (SYL) ini selalu jadi incaran banyak orang. Tetapi kami percaya, pertanian kita semakin maju dan kuat," katanya.

Meski demikian, Bustami berharap pemerintah mendistribusikan lebih banyak teknologi terapan yang bisa menunjang berbagai langkah kemajuan pada sektor pertanian nasional.

Salah satunya, memproduksi mesin pembuat pupuk organik yang bisa menjadi solusi mengatasi kelangkaan pupuk kimia akibat perang Rusia-Ukraina.

"Untuk teknologi terapan, saya kira harus lebih banyak disalurkan lagi, pak. Misalnya alat pembuatan pupuk yang bisa menunjang produktivitas. (Hal) yang kedua, saya juga berharap petani ini mendapat pelatihan," jelas Bustami.

Baca juga: 100.000 Pelajar Indonesia Dapat Pelatihan Keterampilan Digital hingga 3 Tahun

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Menanggapi apresiasi tersebut, Mentan SYL menyampaikan terima kasih atas dukungan DPD RI terhadap produksi nasional.

Ia pun mengajak seluruh anggota Komite II DPD RI untuk terjun langsung mengelola pertanian secara bersama dengan menggunakan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kita turun yuk. Kita gunakan KUR sebagai modalnya. (Paling) penting kan hasilnya jelas. Produktivitas kita meningkat. Jadi kita bicara konkrit dalam membela kepentingan bangsa," jelasnya.

 

 

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com