KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerima apresiasi dari Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Yorrys Raweyai atas capaian dan kinerja pihaknya yang secara konsisten terus menjaga produktivitas beras dengan baik.
Hal tersebut dibuktikan Kementerian Pertanian (Kementan) ketika Indonesia menerima penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) karena telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021.
"Apalagi produktivitas (pertanian) kita (Indonesia) meningkat, nilai tukar petani (NTP) naik dan ekspor melesat. Saya kira ini prestasi yang luar biasa dan perlu kita apresiasi," ujar Yorrys dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/4/2023).
Di samping itu, ia mengapresiasi serapan anggaran di Kementan yang kini kurang lebih sudah mencapai 95,15 persen.
Baca juga: Pohon di Monas Akan Ditanam Kembali, Pemprov DKI dan Pusat Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar
Menurut Yorrys, serapan tersebut merupakan prestasi yang luar biasa karena berhasil tersalurkan kepada para petani di seluruh Indonesia.
"Realisasi serapan anggaran yang mencapai 95,15 persen itu cukup baik. Karena itu kami juga memberi apresiasi. Semoga dengan serapan ini petani kita semakin sejahtera," katanya.
Senada dengan Yorrys, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainuddin menyampaikan apresiasi kepada Kementan terkait meningkatnya produksi dan naiknya kesejahteraan petani.
Bahkan, ia mendukung penuh program kerja 2024 Kementan yang fokus terhadap produktivitas.
Secara khusus Bustami berharap, Kementan di bawah pimpinan SYL terus membela petani dan menjaga produksi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Makin Banyak Petani Tanam Jagung, Produksi Nasional Bisa Mencukupi
"Sekali lagi saya apresiasi atas meningkatnya produksi nasional. Walaupun kita tahu Pak Menteri (SYL) ini selalu jadi incaran banyak orang. Tetapi kami percaya, pertanian kita semakin maju dan kuat," katanya.
Meski demikian, Bustami berharap pemerintah mendistribusikan lebih banyak teknologi terapan yang bisa menunjang berbagai langkah kemajuan pada sektor pertanian nasional.
Salah satunya, memproduksi mesin pembuat pupuk organik yang bisa menjadi solusi mengatasi kelangkaan pupuk kimia akibat perang Rusia-Ukraina.
"Untuk teknologi terapan, saya kira harus lebih banyak disalurkan lagi, pak. Misalnya alat pembuatan pupuk yang bisa menunjang produktivitas. (Hal) yang kedua, saya juga berharap petani ini mendapat pelatihan," jelas Bustami.
Baca juga: 100.000 Pelajar Indonesia Dapat Pelatihan Keterampilan Digital hingga 3 Tahun
Menanggapi apresiasi tersebut, Mentan SYL menyampaikan terima kasih atas dukungan DPD RI terhadap produksi nasional.
Ia pun mengajak seluruh anggota Komite II DPD RI untuk terjun langsung mengelola pertanian secara bersama dengan menggunakan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kita turun yuk. Kita gunakan KUR sebagai modalnya. (Paling) penting kan hasilnya jelas. Produktivitas kita meningkat. Jadi kita bicara konkrit dalam membela kepentingan bangsa," jelasnya.