Dukung Transformasi Sistem Pangan Global, Ditjenbun Kementan dan FAO Teken Kerja Sama Proyek GEF-FOLUR

Kompas.com - 10/04/2023, 14:50 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) dan Food and Agriculture Organization (FAO) menandatangani Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek Global Environment Facility-Food Systems, Land Use, and Restoration (GEF-FOLUR) di Bogor, Senin (10/4/2023).DOK. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) dan Food and Agriculture Organization (FAO) menandatangani Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek Global Environment Facility-Food Systems, Land Use, and Restoration (GEF-FOLUR) di Bogor, Senin (10/4/2023).

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) dan Food and Agriculture Organization (FAO) menandatangani Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek Global Environment Facility-Food Systems, Land Use, and Restoration (GEF-FOLUR) di Bogor, Senin (10/4/2023).

Penandatanganan atau (teken) tersebut merupakan bentuk kesepakatan Kementan dengan Food and Agriculture Organization (FAO) mengenai rincian hibah proyek GEF-FOLUR.

Dalam proyek FOLUR, Ditjenbun berpartisipasi untuk menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada komoditas perkebunan yang ditargetkan, seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao.

Hal tersebut dilakukan melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan.

Baca juga: Danau Habitat Kura-kura Rote Menyusut, Kerjasama Konservasi Diperkuat

Proyek GEF-FOLUR merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mendukung transformasi sistem pangan global. Dukungan ini dilakukan dengan mempromosikan lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien

Sekretaris Ditjen Perkebunan Heru Tri Widarto mengatakan, pihaknya saat ini terus melanjutkan koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi mengenai rencana pelaksanaan dan mekanisme pengelolaan proyek di Kementan dalam proyek GEF-FOLUR.

“Menindaklanjuti sosialisasi GEF-FOLUR pada 2022 lalu, jajaran Ditjenbun terus melanjutkan koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi mengenai rencana pelaksanaan dan mekanisme pengelolaan proyek di Kementan dalam proyek GEF-FOLUR,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Baca juga: Sering Berbeda Data Produksi Beras, Kementan Tegaskan Kutip Data BPS

Acara penandatanganan Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek GEF-FOLUR sebagai tanda tercapainya kesepakatan Kementan dengan Food and Agriculture Organization (FAO) mengenai rincian hibah proyek GEF-FOLUR.
DOK. Humas Kementan Acara penandatanganan Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek GEF-FOLUR sebagai tanda tercapainya kesepakatan Kementan dengan Food and Agriculture Organization (FAO) mengenai rincian hibah proyek GEF-FOLUR.

Heru menjelaskan, proyek GEF-FOLUR didanai dari hibah langsung GEF melalui United Nations Development Programme (UNDP) dan FAO selama 72 bulan terhitung mulai dari 21 Februari 2022.

“Project Document awal sudah ditandatangani oleh Deputi, sedangkan pada kesempatan hari ini, Senin (10/4/2023), Project Document Turunan antara Kementan dan FAO akan ditandatangani,” imbuhnya.

Penandatangan tersebut, lanjut Heru, sebagai salah satu syarat utama untuk proses registrasi pengajuan proyek hibah langsung ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Respons positif Ditjenbun

Heru menyatakan bahwa pihaknya menyambut positif proyek FOLUR tersebut.

Baca juga: Proyek Prioritas Dinas Cipta Karya Gresik 2023, dari Instalasi Air Bersih hingga Rumah Sakit

"Kami menyambut baik proyek FOLUR ini. Pada proyek ini kami mengharapkan dalam setiap substansi operasional kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mendukung kebijakan dan program Kementan.

Heru menyampaikan, hal yang perlu digaris bawahi pihaknya adalah bagaimana proyek tersebut dapat melakukan penataan lahan budi daya berbasis lanskap.

Meski hanya terbatas pada lima provinsi dan empat komoditas, ia berharap, proyek FOLUR dapat dijadikan piloting untuk pengembangan adalah terpadu berbasis komoditas pertanian dengan tujuan ke depan bisa dilakukan replikasi.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, misi dari proyek FOLUR bagi Kementan sendiri dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.

Baca juga: NTP Maret Capai 110,85, Jagung, Cabai Rawit, Kopi, Sawit, dan Karet Jadi Komoditas Dominan

Selain itu, proyek tersebut ditargetkan dapat mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani melalui pelaksanaan bimbingan teknologi (bimtek) dan capacity building petani di daerah dalam hal implementasi Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) komoditas.

"Proyek ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas petani dan penguatan kelembagaan,” imbuh Heru.

Tak hanya itu, ia juga berharap, proyek FOLUR dapat mengembagkan sistem perkebunan berkelanjutan berbasis spasial.

Dengan pengembangan sistem tersebut, kata Heru, nantinya dapat menghasilkan sertifikasi mutu dan keberlanjutan ditingkat petani.

Baca juga: Petani di Muba Sumsel Tewas Dililit Ular Piton Saat Menyadap Karet

“Pada akhirnya, kami dapat memperoleh support for international recognition dan tentunya akses pasar yang lebih luas di perdagangan internasional,” tuturnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke