NTP Maret Capai 110,85, Jagung, Cabai Rawit, Kopi, Sawit, dan Karet Jadi Komoditas Dominan

Kompas.com - 03/04/2023, 15:07 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Bupati Grobogan Sri Sumarni saat panen raya padi di Desa Werdoyo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023).DOKUMEN KEMENTAN Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Bupati Grobogan Sri Sumarni saat panen raya padi di Desa Werdoyo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023).

 

KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai tukar petani ( NTP) pada 2023 mencapai nilai 110,85 atau kembali naik dengan mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen jika dibandingkan pada Februari 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, komoditas yang dominan dalam memengaruhi kenaikan NTP, di antaranya kelapa sawit, jagung, cabai rawit, dan kopi.

"Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 1,94 persen. Komoditas yang dominan dalam mempengaruhi kenaikan ini adalah kelapa sawit, kopi, dan karet," ujarnya dalam siaran pers, Senin (3/4/2023).

Pudji menjelaskan, peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani, yaitu hanya 0,24 persen.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Siap Dampingi Petani Sulsel Dapatkan Akses KUR

Secara keseluruhan, indeks harga yang diterima petani pada Maret 2023 mencapai 128,79 atau lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya 116,19 persen.

Selain NTP, kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP). Pada Maret 2023, NTUP mencapai 111,18 atau naik 0,40 persen jika dibandingkan Februari 2023.

Kenaikan terjadi karena indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 115,84.

”Peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 2,02 persen. Begitu pun hortikultura yang meningkat sebesar 2,01 persen," kata Pudji.

Selain itu, BPS juga mencatat adanya kenaikan NTP di 26 Provinsi Indonesia dengan peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 4,35 persen. Begitu pula dengan NTUP yang meningkat di 26 provinsi.

Baca juga: Nilai NTP Naik, Anggota Komisi IV Haerudin Apresiasi Kementan dan Petani

"Peningkatan tertinggi NTUP ada di Riau yang naik sebesar 4,32 persen. Sementara itu, di delapan provinsi lainnya mengalami penurunan, dengan penurunan terdalam dialami Sumatera Barat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian ( Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, tren kenaikan NTP merupakan bukti sektor pertanian tetap menjanjikan.

Dia menjelaskan, sektor pertanian, terutama sektor perkebunan, peternakan dan hortikultura, menjanjikan karena permintaan pasar domestik dan luar negeri masih butuh suplai produk petani Indonesia.

“Momentum harga yang baik dan pasar yang menjanjikan harus terus dimanfaatkan para petani kita. Kesejahteraan mereka dapat terbantu dengan pangan-pangan alternatif yang dibutuhkan dunia," jelas Kuntoro.

Baca juga: Dukung Produktivitas lewat Mekanisasi Pertanian, Kementan Lengkapi Alsintan dengan Perbengkelan

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke