Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau, Petani Untung dan Lahan Makin Produktif

Kompas.com - 19/03/2023, 12:58 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Food Estate di Kalimantan Tengah merupakan program Kementerian Pertanian. Kementerian Pertahanan Food Estate di Kalimantan Tengah merupakan program Kementerian Pertanian.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) secara serus mengelola Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sejak 2020, program ini dilakukan dengan pengembangan lahan seluas 30.000 hektare (ha) dengan mengembangkan usaha tani padi dan multikomoditas, seperti hortikultura, perkebunan dan peternakan itik.

Kemudian, pada 2021, pengembangan Food Estate diperluas menjadi 60.778 ha melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Hingga 2022, total luas pengembangan Food Estate mencapai 62.455 ha.

Baca juga: Peneliti BRIN Nilai Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat

Meski progresnya terlihat, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang. Salah satunya untuk membangun sistem irigasi agar lahan rawa yang terlantai bisa ditanami dengan baik.

Dengan alasan itu, Kementan akan membangun infrastruktur irigasi dan pintu air agar bisa ditanami padi.

"Untuk mengelola lahan Food Estate di Kalteng, tidak bisa seperti yang dilakukan di Pulau Jawa. Sebab, di sini, lahannya berupa rawa pasang-surut dengan genangan air sekitar 20 hingga 30 sentimeter (cm)," kata Syahrul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Panen Raya Sorgum di Lamongan, Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajak Lawan Impor Gandum

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hasil maksimal dari Food Estate pun tidak bisa langsung terlihat dalam sekejap. Menurutnya, semua itu membutuhkan proses setidaknya 4 tahun untuk mengelola tahan.

Meski masih harus melalui proses yang panjang, petani di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, merasa terbantu dengan adanya program Food Estate. Sebab, lahan yang sebelumnya terendam air bertahun-tahun kini bisa ditanam kembali.

Baca juga: Mentan SYL Akui Cukup Puas dengan Progres Penanaman Padi di 2 Food Estate di Kalteng

Hal yang sama dirasakan oleh Ketua Kelompok Tani Merpati Putih, Kecamatan Dadahup Komarudin. Lahan yang pernah tenggelam karena tanggul air yang rusak bisa ditanami kembali.

"Setelah Food Estate masuk, kami bisa menanam kembali. Sebelumnya, saya hanya kerja serabutan karena tidak ada lahan yang bisa digarap," ujar Komarudin.

Selain memperbaiki kondisi lahan, produktivitas pertanian di kawasan Food Estate juga turut meningkat. Hal ini terbukti dari hasil panen di Kawasan Blok A5 di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, meningkat.

Food Estate di Kalimantan Tengah merupakan program pengembangan lahan Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian Food Estate di Kalimantan Tengah merupakan program pengembangan lahan Kementerian Pertanian.

"Hasil panen raya di kawasan uji coba sistem air seluas 20 ha mencapai 5,6 ton per ha. Padahal, sebelumnya kawasan tersebut langganan banjir dan sulit ditanami," ujar Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.

Dengan adanya dampak positif itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kapuas mendukung penuh program Food Estate. Bersama dengan pemerintah desa, kecamatan, dan provinsi, Ben mengatakan bahwa pihaknya siap ikut berkontribusi.

"Kami akan melakukan segala cara agar tujuannya segera tercapai," ucap Ben.

Sebagai informasi, berdasar data Kementan, tren produksi padi di kawasan Food Estate terus meningkat. Sebagai contoh, Kabupaten. Kapuas mampu meningkatkan hasil panen dari 37.390 ton gabah kering giling (GKG) pada 2019 menjadi 70.365 ton GKG pada pada 2020. Produktivitasnya pun berkisar 2,8 hingga 4,5 ton GKG per ha.

Baca juga: Bantah Food Estate di Kalteng Gagal, Petani di Pulang Pisau: Justru Sejahterakan Masyarakat

Produksi padi di Kabupaten Kapuas juga meningkat juga meningkat, yaitu 38.617 ton GKG pada 2020 menjadi 43.926 ton GKG pada 2021 dengan produktivitas berkisar 3,14 hingga 3,79 ton GKG per ha.

Hasil panen panen di Kabupaten Pulang Pisau juga meningkat, dari 36.492 ton GKG pada 2019 menjadi 40.739 ton GKG pada 2020 dengan produktivitas berkisar 2,29-4,7 ton GKG per ha. Hasil panen di wilayah ini juga meningkat pada 2020 ke 2021, yaitu dari 3.124 ton GKG menjadi 3.847 ton GKG dengan produktivitas berkisar 2,0 hingga 3,92 ton GKG per ha.

Sebagai informasi, untuk mengembangkan Food Estate, Kementan melakukan dua kegiatan utama, yaitu intensifikasi lahan atau peningkatan produktivitas menggunakan lahan eksisting dan ekstensifikasi lahan melalui perluasan areal tanam baru dengan memanfaatkan atau optimalisasi lahan rawa terlantar atau bekas Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG).

Program Food Estate sendiri tersebar di berbagai wilayah dengan penanggung jawab yang berbeda. Kementan bertugas mengelola Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.

Baca juga: Periset BRIN: Memilih Kalteng untuk Food Estate adalah Pilihan Tepat

Sementara itu, untuk pengembangan Food Estate di wilayah lain menjadi kewenangan kementerian lainnya. Contohnya,Kementerian Pertahanan yang mengelola Food Estate di Kabupaten Gunung Mas.

"Pengelolaan Food Estate di Kabupaten Gunung Mas bukan menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian," imbuh Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Baginda Siagian.

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke