KOMPAS.com - Tingginya pangsa pasar kopi serta menjamurnya produk kopi di Tanah Air mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan berbagai upaya demi mendukung produk kopi dalam negeri. Salah satunya, melalui kegiatan Social Creative Coffee Expo yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai informasi, Social Creative Coffee Expo digelar bertepatan dengan peringatan Hari Kopi Nasional yang diperingati setiap 11 Maret.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong penyerapan produk kopi, baik di Indonesia maupun luar negeri, serta menjalin kemitraan yang berkelanjutan antara petani dan pelaku usaha perkebunan kopi.
"Kegiatan ini juga dilakukan demi mendukung pencapaian peningkatan ekspor (pertanian) atau Gratieks sebanyak tiga kali lipat hingga 2024," kata Mentan SYL melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Permudah Pekebun Dapatkan Benih Unggul, Kementan Akan Luncurkan Aplikasi BABE-Bun PSR
Selain menampilkan pameran produk kopi Tanah Air, kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh kompetisi Barista Teams Challenge dan acara santai bertajuk "Ngopi dan Ngobrol Bareng dengan Bapak Menteri Pertanian".
Pada kesempatan tersebut, Kementan juga menghadirkan para petani dan pelaku usaha perkebunan kopi yang berasal dari kabupaten-kabupaten sentra produsen kopi, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Dari 41 jenis produk kopi di Indonesia, Sulawesi Selatan sendiri punya tiga jenis kopi yang sudah memiliki Indikasi Geografis (IG). Tiga kopi tersebut adalah Kopi Arabika Toraja, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, dan Kopi Arabika Bantaeng.
“Kedepannya, diharapkan kopi-kopi asal Indonesia dapat mengambil bagian di pasar domestik serta semakin menggeliat agar tembus ke kancah internasional,” ujar Mentan SYL.
Baca juga: Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya Padi di Ngawi
Kesempatan mengembangkan produk kopi daerah
Melalui Social Creative Coffee Expo, Kementan juga membuka kesempatan bagi para petani maupun pengusaha kopi untuk mengembangkan produk kopi di daerah masing-masing.
Upaya itu dilakukan dengan memberikan bantuan benih kopi kepada petani lokal secara simbolis, penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Accor Group dan Kalla Group dalam hal pemasaran dan promosi produk perkebunan, serta Deklarasi Asosiasi Kopi.
Sementara itu, Kementan bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan juga meluncurkan brand kopi lokal, Kopi Komandan, di Makassar.
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, Kopi Komandan merupakan jenama kopi yang dibuat oleh Kementan dan Ditjen Perkebunan dan digunakan untuk mempromosikan beragam produk kopi terbaik di seluruh Indonesia.
Baca juga: Pupuk Subsidi Terbatas, Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan 2 Program Ini
"Kopi Komandan didesain menjadi sarana promosi produk kopi dengan berbagai varian spesial yang memiliki khas masing-masing daerah," jelas Andi.
Langkah awal pengembangan Kopi Komandan akan diawali dengan menghadirkan menu kopi tersebut di beberapa kafe dan toko, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kehadiran Kopi Komandan juga diharapkan dapat meningkatkan penyerapan produk kopi dalam negeri sehingga pasar pangsa kopi di Indonesia dapat bertumbuh dengan baik.
Diketahui, nilai ekspor komoditas kopi pada 2022 mencapai Rp 16,4 triliun atau meningkat 23 persen dibandingkan nilai ekspor tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya mendorong dan mempromosikan kopi dari petani lokal agar semakin dikenal luas.