KOMPAS.com – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, potensi produksi padi di Kebumen pada Maret 2023 mencapai 115.000 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 19.000 hektar (ha) dan indeks pertanaman (IP) 300 atau tiga kali tanam dan panen setahun.
Arif memperkirakan, produksi pertanian pada panen raya 2023 di Kebumen mencapai 428.000 ton gabah.
Jumlah tersebut sekaligus juga menghasilkan surplus beras sebanyak 176.000 yang memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan petani.
"Ini adalah satu hal yang baik untuk Indonesia, tentunya juga untuk pangan kita,” ujarnya dalam acara Panen Raya Padi Nusantara yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Desa Lajer Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Jokowi Ajak Prabowo Ikut Panen Raya agar Pahami Masalah Petani
Arif menambahkan, pihaknya mendapatkan berbagai bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya alat mesin pertanian ( alsintan) yang mampu memudahkan petani dalam meningkatkan produksi.
“Petani mendapatkan bantuan alsintan yang cukup banyak dari Kementan baik itu traktor, combine harvest maupun power traktor," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Terlebih, kata dia, Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa dan akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur (Jatim) maupun kota lainya di Indonesia.
"Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan petani untuk produksi hingga panen. Insya Allah akan ada panen raya serentak untuk Indonesia yang dimulai dari Kebumen," kata Arif.
"Terima kasih kepada Kementan yang telah memberikan perhatian besar kepada sektor pertanian di Kebumen, khususnya melalui program dan bantuan peningkatan produksi padi," imbuhnya.
Baca juga: Kunker ke Jateng, Jokowi Akan Tinjau Panen Raya Padi di Kebumen
Dia menjelaskan, produksi padi di Kabupaten Kebumen pada 2023 mengalami peningkatkan karena dukungan program dan bantuan Kementan.
"Potensi produktivitas 7 sampai 8 ton per ha. Kami bersyukur atas capaian ini. Tentunya capaian tersebut tak lepas dari kerja keras jajaran Kementan dalam melakukan pendampingan maupun memberikan bantuan," kata Arif.
Sementara itu, Mentan SYL menegaskan, produksi dan ketersediaan beras pada 2023 secara nasional dalam posisi aman karena terjadi panen raya petani di seluruh Indonesia.
Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah melakukan validasi melalui data BPS, satelit standing crop, laporan daerah, dan tinjauan langsung di lapangan.
Data BPS tersebut menyebutkan, ketersediaan beras hasil dari panen raya 2023 mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Puncak Panen Raya Usai, Mentan SYL Canangkan Percepatan Penanaman Padi
" Panen raya seluruh Indonesia hari ini secara masif telah dimulai Bapak Presiden. Data yang paling tinggi akan masuk pada April mendatang,” katanya.
SYL berharap, kurang lebih 10 juta ha penanaman secara serentak akan dipanen bersama dalam waktu yang sangat singkat.
"Kami juga sudah validasi datanya melalui data BPS, pantauan satelit, laporan daerah, dan tinjauan langsung di lapangan," jelasnya.