Puncak Panen Raya Usai, Mentan SYL Canangkan Percepatan Penanaman Padi

Kompas.com - 09/03/2023, 17:01 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Kamis.

DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Kamis.

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April 2023.

Menurutnya, percepatan penanaman padi perlu dilakukan karena persediaan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.

"Harapan kami memang Maret 2023 sampai April 2023 adalah puncak-puncak kita (petani) menyelesaikan panen. (Setelah) itu kami percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujar SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Kamis.

SYL mengatakan, produktivitas padi pada 2023 secara umum berjalan dengan sangat baik.

Baca juga: Mentan SYL: Produktivitas Sawit Nasional Rendah, Baru 3–4 Ton per Hektar

Adapun rata-rata produksi, kata dia, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan, ada sekitar 10 juta hektar (ha) lahan yang dipanen secara serentak di seluruh Indonesia.

"Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kami berharap kurang lebih 10 juta penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat," katanya.

Ia mengungkapkan, produktivitas padi di Indonesia telah mencukupi dan tervalidasi melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), satelit standing crop, dan laporan daerah.

Produksi padi nasional 2022 capai 54,75 juta ton

Seperti diketahui, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 333.680.000 ton. Jika dipersentasekan, angkanya naik sekitar 0,61 persen dibandingkan produksi padi pada 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Sementara itu, luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta ha atau mengalami kenaikan sebanyak 40.870.000 ha. Apabila dihitung secara persentase, angkanya naik 0,39 persen dibandingkan dengan luas panen pada 2021 sebesar 10,41 juta ha.

Baca juga: Saat Jokowi Selfie Bareng Prabowo dan Ganjar di Tengah Panen Raya

Adapun potensi produksi padi Kabupaten Kebumen sendiri pada Maret 2023 mencapai 115.000 ton GKG dengan luas panen Maret 2023 seluas 19.000 ha (M1: 5.745 ha, M2 : 5.342 ha, M3 3.241 ha, dan M4: 4.720 ha.).

Lokasi panen paling besar terjadi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal. Untuk varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, Inpari 32, indeks pertanaman (IP)-300.

Potensi produktivitas dari hasil panen tersebut adalah 7 hingga 8 ton per ha dengan harga gabah kering panen (GKP) Rp 4.300 per kilogram (kg).

Dari potensi produktivitas tersebut, SYL merasa kesejahteraan petani semakin baik.

"Alhamdulillah, hari ini, Kamis (9/3/2023), Bapak Presiden Jokowi sangat senang melihat hasil panen yang ada dan langsung berbincang dengan para petani. Pada dasarnya saya sebagai mentan yang selalu bersama rakyat, petani, gubernur, dan para bupati di lapangan merasa kesejahteraan petani semakin baik," jelasnya.

Baca juga: Dicurhati Petani Soal Kelangkaan Pupuk, Jokowi: Memang Masih Kurang

Dengan melimpahnya panen raya musim ini, SYL berharap, Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan penyerapan hasil panen sebanyak mungkin dengan menggunakan pembelian wajar.

Ia menilai, peran Bulog sangat penting untuk menstabilisasi harga di lapangan.

"Kami berharap Bulog langsung menyerap hasil panen 1 juta ha ini yang dimulai pada Februari sebanyak 6,28 juta GKG, Maret itu 8,91 juta GKG, dan April sebanyak 6 juta GKG. Sekali lagi, kami berharap ini bisa segera diserap dengan harga yang normal," imbuh SYL.

Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayah kerjanya.

Menurutnya, perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementan mampu menumbuhkan semangat petani dalam meningkatkan produksi.

Baca juga: PTBA Targetkan Produksi Batu Bara Naik 11 Persen Menjadi 41 Juta Ton di Tahun 2023

"Kebumen memiliki panen 428.000 ton gabah dan surplus beras 176.000. Ini sangat baik bagi ketahanan kami, karena petani mendapatkan bantuan berupa peralatan traktor dan combine harvester,” jelas Arif.

“Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan bagi kami dan hari ini, Kamis (9/3/2023), Insya Allah akan ada panen serentak di seluruh Indonesia yang diawali dari Kabupaten Kebumen," tambahnya.

 

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke