Nilai Tukar Petani Capai 110,53 Per Februari 2023, Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

Kompas.com - 02/03/2023, 09:36 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).DOK. Humas Kementan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2023 mencapai 110,53 atau mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen.

Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,89 persen atau lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani, yaitu sebesar 0,26 persen.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik (Karo Humas) Kementerian Pertanian (Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa kenaikan NTP sejalan dengan program yang dicanangkan pihaknya dalam meningkatkan produktivitas.

Adapun program tersebut diimplementasikan melalui pendampingan petani, bantuan bibit unggul, dan intervensi teknologi mekanisasi.

Baca juga: Jaga Bibit Unggul, Hanya Sapi Betina yang Divaksin PMK

"Semua (program yang) kami kerjakan sesuai arahan dari Bapak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani terangkat," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Meskipun demikian, Kuntoro turut menyoroti harga gabah yang mulai mengalami penurunan jelang puncak panen raya.

Hasil dari data BPS menyebutkan harga gabah kering panen di tingkat petani rata-rata Rp 5.711 per kilogram (kg) atau turun 2,16 persen.

”Kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. (Harga gabah) jangan sampai anjlok, sehingga petani bisa tetap menerima keuntungan dan menikmati hasil kerja keras mereka dalam berproduksi,” tutur Kuntoro.

Baca juga: Petani Menjerit Dengar Penetapan Harga Gabah Cuma Rp 4.550 Per Kg

Kenaikan pada subsektor tanaman pangan

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa kenaikan tertinggi pada NTP terjadi pada subsektor tanaman pangan yang naik sebesar 1,23 persen.

"Peningkatan terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen atau lebih tinggi daripada indeks harga yang dibayarkan petani, (yaitu) sebesar 0,28 persen. Kemudian komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikannya adalah gabah, jagung dan ketela pohon," katanya.

Selain itu, Pudji mengungkapkan bahwa nlai tukar usaha petani (NTUP) pada Februari 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 110,74 atau naik 0,71 persen.

Peningkatan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,89 persen atau lebih tinggi dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal, yakni sebesar 0,18 persen.

Baca juga: Mengenal Jewawut, Tanaman Pangan Alternatif yang Kaya Nutrisi

"Subsektor tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan NTUP," ucap Pudji.

Pudji mengatakan, kenaikan NTP juga terjadi di 24 provinsi dengan peningkatan tertinggi ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 2,41 persen.

Sementara itu, kenaikan NTUP terjadi di 26 provinsi dengan angka tertinggi berada di Sumsel sebesar 2,25 persen.

"(Memang ada provinsi yang alami kenaikan) walaupun ada beberapa yang mengalami penurunan," jelasnya.

 

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke