Wamentan dan Kasau Tanam Sorgum di Lanud Sutan Sjahrir, Padang

Kompas.com - 30/11/2022, 16:35 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian ( Wamentan) Harvick Husnul Qolbi bersama Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Fadjar Prasetyo melakukan penanaman sorgum di Landasan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Selasa (29/11/2022).

Penanaman bibit sorgum tersebut merupakan program pencanangan yang nantinya akan dilaksanakan di seluruh lanud di Indonesia.

Wamentan Harvick Husnul Qolbi mengatakan, pihaknya telah merancang program pencanangan penanaman sorgum melalui kesepakatan dengan TNI.

Penanaman sorgum itu, sebut dia, turut memperlihatkan peran aktif TNI dalam menyukseskan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan.

Baca juga: [POPULER MONEY] Koperasi Pasar Induk Cipinang Bantah Klaim Stok Beras Kementan | Pembangunan IKN Nusantara Dikebut

"Sesuai arahan Presiden yang dituangkan dalam amanat UU dan juga diterjemahkan dalam Perpres, maka dari itu segera kita sikapi," ujar Harvick, dikutip dari keterangan persnya, Kamis (30/11/2022).

Harvick menjelaskan, penanaman sorgum menjadi alternatif produk pertanian atau agrikultur. Sebab, sorgum merupakan tanaman selain padi, kedelai, jagung, dan sagu yang bisa menjadi alternatif bahan pokok.

Harvick pun berharap sorgum di Indonesia bisa terus dikembangkan menjadi beraneka ragam varian.

"Sudah disampaikan oleh Pak Kasau, ke depan mungkin kita akan membuat pabrik untuk hilirisasi nantinya, tentunya kita sinergikan mana yang perlu untuk masyarakat sekitar untuk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Misalnya jadi beras sorgum, tepung sorgum," ujarnya.

Baca juga: Ombudsman RI: Kementan Dinyatakan Lakukan Maladministrasi Terkait Pendataan Kartu Tani untuk Penerima Pupuk Bersubsidi

Ia mengatakan, sorgum adalah tanaman yang rendah gula, sehingga bisa menunjang kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, pencanangan penanaman sorgum ini merupakan wujud kerja sama yang baik antara Kementan dan TNI, khususnya TNI Angkatan Udara (AU).

Menurut Fadjar, TNI AU telah berkomitmen membantu pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

"TNI AU punya lahan yang cukup luas, dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ini, untuk itu kita wujudkan hari ini," ujar Fadjar.

Baca juga: Koperasi Pasar Induk Cipinang Bantah Kementan soal Stok Beras Melimpah

Selain itu, dia menyebutkan, TNI AU juga akan menyiapkan lahan di lanud lain untuk penanaman sorgum.

"Sebelumnya, TNI juga sudah berpartisipasi dalam rangka ketahanan pangan dalam bentuk kain dan tanaman yang lain," tuturnya.

Untuk diketahui, sorgum adalah tanaman jenis rumput-rumputan dan masih satu keluarga dengan padi, jagung, dan gandum.

Tanaman ini dinilai serbaguna yang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, pakan ternak, bio energi, dan bahan baku industri.

Baca juga: Lewat RJIT, Kementan Dukung Peningkatan Produktivitas Petani Seram Barat

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com