Di NTB, Mentan SYL: Pengelolaan Benih VUB Tingkatkan Produktivitas

Kompas.com - 27/11/2022, 20:44 WIB
Hotria Mariana

Penulis

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat meninjau Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Varietas Unggul Baru (VUB) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat (NTB).Dok. Kementan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat meninjau Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Varietas Unggul Baru (VUB) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat (NTB).

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian ( Kementan) untuk meningkatkan produksi bibit unggul dan berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat meninjau Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Varietas Unggul Baru (VUB) di BPTP Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tahun depan perbanyak bibitmu, ya. Kalau tidak ada yang beli, bagikan saja. Jadi, kita harus berpikir tidak untuk NTB saja, tapi juga untuk Indonesia dan dunia. Jangan batasi kemampuanmu karena saya yakin rata-rata kita hanya pakai 30-40 persen dari kemampuan yang kita miliki," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Ia melanjutkan bahwa tahun depan, pemerintah harus mulai membagikan bibit unggul. Hal ini untuk mendorong peningkatan daya ekonomi negara. Apalagi, saat ini, peluang bagus menghampiri kedelai. Harga komoditas ini di pasaran menembus di atas Rp 10.000.

"Tahun depan semua harus bagi bibit, kedelaimu sangat dibutuhkan. Sekarang harga kedelai dunia mencapai Rp 10.400 (yang bisa saja) makin naik besok. Mainkan kemampuan dan kreativitas. Kita bela negara, bela rakyat. Saya mau lihat prestasimu karena yang enggak boleh itu hanya satu, yaitu korupsi. Jaga NTB, saya berharap dari NTB akan ada sesuatu yang lebih hebat lagi daripada hari-hari kemarin," kata Syahrul.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Mentan SYL Kawal Gerakan Tanam di Kawasan Food Estate Kapuas

SYL menyebut, sektor pertanian adalah modal paling besar untuk memperbaiki kehidupan, bahkan mampu menjadi bantalan ekonomi negara saat pandemi Covid-19 melanda. Sektor ini juga tumbuh saat sektor lain melemah akibat goncangan krisis dunia.

"Kita 2,5 tahun diterpa Covid-19, cuaca ekstrem, perang dan ketegangan geopolitik. Hal ini membuat dunia akan sangat bersoal karena kurang lebih 340 juta orang akan kelaparan akut. Jawaban untuk menghadapi tantangan tersebut adalah pertanian. Jadi, apa yang kita lakukan ini adalah perjuangan. Bela negara ini sekecil apa pun usahanya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Fajhri Jufri memastikan bahwa benih yang selama ini beredar di NTB adalah benih berstandar mutu dan terverifikasi. Standarisasi ini bahkan berlaku untuk semua benih, baik dari hortikultura, perkebunan, peternakan, maupun tanaman pangan.

"Hal itu sudah terbukti lewat ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang kami luncurkan sejak 15 tahun lalu kini sudah berkembang. Di NTB, ayam taliwang sebagian besar menggunakan ayam KUB. Jadi, seluruh jajaran BPTP NTB siap mengabdi untuk membela petani," jelasnya.

Baca juga: 11 Kelompok Tani di Aceh Besar Dapat Bantuan Alsintan dari Kementan

Kepala BPTP NTB Awaludin Hipi menambahkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah memproduksi 326 ton benih dengan stok mencapai 22 ton dari berbagai varietas. Produksi benih dan bibit akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

Terbaru, BPTP sudah memproduksi benih VUB padi varietas Inpari 48 Blas, Cakrabuana Agritan, dan Respati yang memiliki kualitas unggul di NTB. Perlu ada pergiliran varietas untuk meminimalkan serangan hama penyakit dan meningkatkan produktivitas.

"Ada juga beberapa varietas baru yang sudah kami produksi. Kami juga punya stok 1,5 ton kedelai varietas Biosoy dan Detap. Sementara, untuk benih tanaman perkebunan, kami kerjasama dengan Direktorat Perbenihan Perkebunan agar memproduksi 10.000 bibit kelapa dalam dan kelapa genjah kuning Bali," terangnya.

Terkini Lainnya
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke