Cegah Kerugian Gagal Panen, Petani di Muratara Diimbau Ikut AUTP

Kompas.com - 20/09/2022, 20:17 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Ilustrasi sawah yang ada di Indonesia.DOK. Humas Kementan Ilustrasi sawah yang ada di Indonesia.

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) guna menghindari kerugian dari gagal panen.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, AUTP merupakan program proteksi bagi petani dari serangan hama organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan perubahan iklim.

Artinya, kata dia, jika petani mengalami gagal panen akibat serangan hama dan perubahan iklim, maka mereka tidak perlu khawatir mengalami kerugian karena mendapat pertanggungan.

"Kami ingin memastikan dalam kondisi apapun pertanian harus terus berjalan, tidak boleh terganggu. Pertanian ini memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak. Maka, keberlangsungannya mesti dijamin," kata SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Petani di Gorontalo Terancam Gagal Panen, Kementan Sarankan Mereka Ikut AUTP

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, AUTP mendukung program ketahanan pangan yang memang tengah menjadi fokus perhatian pemerintah.

Dengan AUTP, sebut dia, produktivitas pertanian yang menjadi kata kunci ketahanan pangan dapat terus terjaga.

"Sebab, petani tetap dapat mengembangkan budi daya pertaniannya meski mengalami gagal panen. Petani akan mendapat pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektar (ha) per musim ketika mengikuti program AUTP," jelas Ali.

Dengan begitu, lanjut dia, ketahanan pangan nasional tidak akan terganggu. Sebab, tingkat produktivitas petani dapat terjaga dengan baik.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Mentan SYL Minta Kepala Daerah Perkuat Lumbung Pangan

“Artinya, program AUTP ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional, yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menggenjot ekspor," ujar Ali.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati mengungkapkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi petani jika ingin mengikuti program AUTP.

Pertama, kata dia, petani harus tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan mendaftarkan lahan pertanian yang akan diasuransikan 30 hari sebelum masa tanam dimulai.

"Berikutnya petani membayar premi yang cukup ringan, yakni Rp 36.000 per ha per musim dari total premi sebesar Rp 180.000 per ha per musim," jelas Indah.

Baca juga: Dugaan Penggelapan Premi Wanaartha Life, Bagaimana Nasib Cicilan Nasabah? Ini Kata Manajemen

Pembayaran itu dianggap cukup ringan karena pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memberikan subsidi sebesar Rp 144.000 per ha per musim.

Dengan keringanan biaya tersebut, Indah mengajak petani untuk mengasuransikan lahan pertanian mereka.

“Sebab, ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika lahan pertanian petani terlindungi asuransi,” jelasnya.

Terkini Lainnya
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kementan
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke