Mentan SYL Berharap Mahasiswa PEPI Bisa Bangun Sektor Pangan Nasional

Kompas.com - 20/09/2022, 11:21 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta mahasiswa Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) ikut membangun sektor pangan nasional agar bisa jadi lebih kuat.

Dia ingin mahasiswa menjadi garda terdepan dalam menjadikan pertanian sebagai kekuatan utama membangun bangsa dan negara.

"Kita berharap mahasiswa PEPI lebih berkualitas di bidang pertanian dan engineering pertanian. Tentu saja mereka harus mampu membantu pertanian pada masa mendatang," kata SYL dalam keterangan persnya, Selasa (20/9/2022).

Hal tersebut disampaikan SYL saat meresmikan Asrama Politeknik PEPI di Pagedangan, Tangerang, Banten, Senin (19/9/2022).

SYL percaya kemampuan intelektual mahasiswa PEPI dapat berkembang dengan baik sesuai materi perkuliahan yang ada.

Baca juga: Jokowi Minta Kementan Tambah Penanaman Jagung, Kedelai, Cabe, dan Bawang

Namun, sebut dia, hal terpenting adalah menentukan strategi agar ke depannya langkah serta konsep pertanian bisa lebih tertata, terstruktur, dan terprogram.

Ia melanjutkan, salah satu konsep pertanian adalah menghadirkan petani milenial. Hal ini sesuai dengan kondisi demografis Indonesia.

“(Kondisi demografis Indonesia) bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin melalui anak-anak muda yang besok memiliki ilmu pertanian lebih baik dan tentu saja etos kerja mereka, manajemen konsepsi mereka bisa lebih terstruktur,” tuturnya.

Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang terbukti mampu menjadi tumpuan ekonomi bangsa.

Selaras dengan hal itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) juga sudah menyiapkan berbagai program dan kebijakan yang bisa diakses oleh semua petani muda di seluruh Indonesia.

Baca juga: Cegah Gagal Panen, Kementan Ingatkan Pemda Pentingnya Mitigasi Bencana

"Kita harus terus dorong anak-anak milenial ini berkreasi. Hal terpenting, ada kemauan dan semangat, dan paham bangsanya ini bangsa besar yang memiliki alam luar biasa. Oleh karena itu, pendidikan ini diharapkan menjadi bagian-bagian yang besok bisa lahir di PEPI ini," katanya.

Mentan SYL saat meresmikan Asrama Politeknik PEPI di Pagedangan, Tangerang, Banten, Senin (19/9/2022).DOK. Kementan Mentan SYL saat meresmikan Asrama Politeknik PEPI di Pagedangan, Tangerang, Banten, Senin (19/9/2022).

SYL berpesan agar keilmuan PEPI tidak ketinggalan dari ilmu pertanian di negara-negara lain. Sebab, kata dia, pertanian harus menjadi harapan semua orang dalam memperbaiki ekonomi kebangsaan.

“Karena itu, mengelola pertanian harus dimulai dari kebersamaan dan networking yang kuat,” kata SYL.

Dia melanjutkan, petani milenial di Indonesia banyak menunjukkan hasil yang baik karena dunia pertanian saat ini sangat menjanjikan.

“Oleh sebab itu, tanam sebanyak-banyaknya apa yang ada di depan kita, pertanian itu penting bagi bangsa ini,” ujar dia.

Baca juga: Dukung Modernisasi Pertanian di Aceh Besar, Kementan Hibahkan Alsintan untuk 7 Poktan

Sebagai informasi, sektor pertanian Indonesia terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Produksi dan ekspor pun meningkat pesat.

Terbaru, Indonesia dinyatakan swasembada oleh lembaga penelitian beras Internasional International Rice Research Institute (IRRI).

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com