KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) baru saja dianugerahi tanda kehormatan berupa pin emas lencana utama Adi Bhakti Tani oleh Kontak Tani Nelayan Andalan ( KTNA).
Adapun penyematan pin dilakukan oleh Ketua KTNA Yadi Sofyan Noor dalam acara pembukaan resmi Rembug Utama KTNA di Balai Kota Among Tani, Batu, Jawa Timur (Jatim), Jumat (16/9/2022).
Ketua KTNA Yadi Sofyan Noor mengatakan, pengabdian dan kesetiaan Mentan SYL dalam membina dan memotivasi semangat, tanggung jawab, serta kemandirian petani dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) patut diapresiasi.
“Mentan SYL memiliki komitmen dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial. Selain itu, dukungan fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang diberikan juga mampu mempercepat dan meningkatkan produksi pangan, sehingga tercapainya swasembada beras,” ungkap Yadi Sofyan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Atasi Krisis Pangan Global, Mentan SYL Ajak IKA SPP SPMA Makassar-Gowa Hidupkan Pertanian
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dianugerahi pin emas lencana utama Adi Bhakti Tani oleh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) atas pengabdian dan kesetiaan dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial.
Hal itu disampaikan oleh Yadi Sofyan saat menghadiri acara pembukaan resmi Rembug Utama KTNA di Balai Kota Among Tani, Batu, Jawa Timur (Jatim), Jumat.
Sambil terharu dan bangga, Mentan SYL mengatakan, pin emas tersebut merupakan akumulasi dari kerja kolektif semua pihak di saat kondisi pertanian dunia sedang tidak baik-baik.
“Rembug KTNA hari ini bukanlah rembug biasa saja. Ini merupakan rembug luar biasa untuk melihat kembali kondisi pertanian kita yang sedang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari pandemi Covid-19 yang belum usai, perubahan iklim hingga perang Rusia-Ukraina,” ujar Mentan SYL.
Menurut Mentan SYL, ancaman tersebut mampu dilalui dan dijawab oleh sektor pertanian Indonesia dengan beragam capaian positif.
Baca juga: Mentan SYL Panen Perdana Cabai Hasil Integrated Farming Petani Milenial Lampung
Bahkan, ekspor pada sektor pertanian terus mengalami kenaikan, mulai dari tahun 2019 nilai ekspor sektor pertanian mencapai Rp 390,16 triliun, tahun 2022 naik menjadi Rp 451,77 triliun, dan tahun 2021 naik menjadi Rp 625,04 triliun.
“Komitmen ini harus ada sesuatu yang kuat. Rembug KTNA sekarang harus bisa merekomendasikan dan ada action plan, bahwa tahun depan harus ada yang swasembada selain beras, yakni jagung,” katanya.
Sebagai informasi, Indonesia berhasil mendapat penghargaan Certificate of Acknowledgement dari International Rice Research Institute (IRRI), sebuah lembaga penelitian padi terpercaya di tingkat internasional, Minggu (14/8/2022).
Sertifikat tersebut diberikan atas keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras pada 2019-2021. Indonesia dianggap berhasil membangun sistem pertanian dan pangan serta mengimplementasikan teknologi inovasi beras.