Kementan Dorong Alih Fungsi Lahan Bekas Tambang Menjadi Area Pertanian

Kompas.com - 10/09/2022, 15:48 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Episode 619, Jumat (9/9/2022).Dok. Humas Kementerian Pertanian Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Episode 619, Jumat (9/9/2022).

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong upaya alih fungsi lahan bekas tambang menjadi area pertanian yang produktif. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan stok pangan nasional dalam menghadapi tantangan krisis pangan global.

Selain memenuhi kebutuhan pangan nasional, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi area pertanian diharapkan dapat mengatasi persoalan lingkungan akibat aktivitas tambang.

Melihat potensi tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani Episode 619 yang mengangkat tema "Pengelolaan Lahan Bekas Tambang Menjadi Pertanian Produktif", Jumat (9/9/2022).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, inisiatif memanfaatkan lahan bekas pertambangan sebagai lahan pertanian sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk mengakselerasi peningkatan produksi pangan, baik secara mandiri maupun ekspor.

Baca juga: Kementan Jalankan Strategi Baru Hadapi Krisis Pangan Global

Tak hanya itu, Mentan Syahrul juga berkomitmen untuk terus melahirkan strategi menghadapi ancaman cuaca ekstrim global yang berdampak langsung pada sektor pertanian guna menciptakan stok pangan yang tangguh.

“Saya harap, seluruh kepala dinas pertanian yang hadir dalam webinar ini dapat mengidentifikasi wilayah-wilayah bekas tambang yang dapat ditanami tanaman pangan,” kata Suwandi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/9/2022).

Suwandi kembali menjelaskan, beberapa lokasi lahan bekas tambang di Indonesia pun kini sudah bisa ditanami tanaman untuk pakan ternak.

"Berbagai peluang harus kita optimalkan untuk stok pangan kita makin tangguh, bahkan bisa kita ekspor untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjutnya.

Baca juga: Sukses Jalankan Fungsi Kehumasan, Kementan Raih Penghargaan Top GPR Award 2022

Memanfaatkan mikroba dan reklamasi

Menambahkan pemaparan Suwandi, Pakar Mikrobiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Fahruddin menyebutkan, lahan bekas tambang yang dibiarkan begitu saja dapat berdampak negatif bagi lingkungan, termasuk mengancam keberhasilan hasil pertanian.

Oleh sebab itu, apabila lahan bekas tambang hendak dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, Fahruddin pun merekomendasikan untuk memanfaatkan mikroba seperti bakteri. Tujuannya adalah untuk mengurai limbah sekaligus mengoptimalkan produktivitas hasil pertanian.

"Bakteri yang dimaksud adalah bakteri pereduksi sulfat (BPS). BPS mampu mereduksi sulfat dan logam berat. Adapun BPS sendiri dapat diperoleh dari lumpur wetland," terang Suwandi.

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Reklamasi Tambang, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dyah Tjahyandari mengungkapkan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi lahan bekas tambang adalah dengan reklamasi.

Baca juga: Pupuk Kaltim Bantu Petani Kembangkan Usaha Pertanian lewat Program Ini

Namun, dalam pelaksanaannya, upaya reklamasi juga harus mempertimbangkan sejumlah aspek, seperti sosial, ekonomi, status kepemilikan lahan, sumber daya manusia, dan kelayakan biaya usaha tani.

“Tahapan reklamasi pun harus melalui beberapa proses, yakni penataan lahan, revegetasi, dan penyelesaian akhir," jelas Dyah.

Menurut Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Marinus Harun, proses reklamasi lahan penting dilakukan untuk mengembalikan lapisan tanah atas (top soil) yang dapat mendukung produktivitas pertanian.

Pada kegiatan penambangan, kata Harun, lapisan top soil akan dikupas (stripped) dan disimpan pada tempat tertentu. Namun, lapisan tersebut akan dikembalikan ke lahan saat kegiatan penambangan dinyatakan selesai atau akan dilakukan reklamasi lahan.

Baca juga: Kejar Produktivitas, Kementan Upayakan Distribusi Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran

"Top soil merupakan media tumbuh ideal untuk budidaya tanaman dibandingkan media tumbuh dari tailing pasir. Hilangnya top soil juga berarti terjadinya kehilangan biota tanah yang sangat diperlukan dalam upaya menjaga kualitas lahan," tuturnya.

Upaya Kementan dalam mengalihfungsikan lahan bekas tambang menjadi lahan pertanian pun disambut baik oleh perusahaan pertambangan batubara dan nikel PT Hillconjaya Sakti.

John Anderson selaku perwakilan dari PT Hillconjaya Sakti mengatakan, pemanfaatan lahan bekas tambang timah untuk kegiatan pertanian dapat memperbaiki keanekaragaman hayati di area tersebut sekaligus memulihkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, menurut John, kegiatan reklamasi untuk menciptakan lahan pertanian di area bekas tambang timah yang dilakukan perusahaannya dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan reklamasi pascapenambangan.

"Apabila kegiatan reklamasi telah memperhitungkan aspek tersebut, berarti kegiatan reklamasi lahan bekas tambang timah telah mempertimbangan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat," kata John.

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke