Petani di Gorontalo Terancam Gagal Panen, Kementan Sarankan Mereka Ikut AUTP

Kompas.com - 10/08/2022, 19:10 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) memberi saran kepada para petani di Pohuwato, Gorontalo untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP) atau asuransi pertanian.

Hal itu disampaikan sesaar setelah insiden banjir yang merendam lahan seluas 4,5 hektar (ha) di Pohuwato, Gorontalo. Akibatnya, sebagian besar petani terancam gagal panen.

Adapun AUTP tersebut diyakini oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dapat memberikan perlindungan dan menghindarkan petani dari kerugian yang diakibatkan oleh gagal panen karena serangan organisme pengganggu tumbuhan (OTP) maupun perubahan iklim.

“Pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap serangan hama OTP dan perubahan iklim. Maka dari itu, petani perlu diberikan perlindungan agar produktivitas mereka tidak terganggu,” ungkap Mentan SYL dalam keterangan persnya, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Mentan SYL: Pertanian Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, apabila petani mengikuti program AUTP tersebut dan mengalami gagal panen, maka petani akan mendapat pertanggungan dari AUTP.

“Program AUTP ini ada diperuntukan bagi para petani. Jadi ketika mengikuti program tersebut, petani akan mendapatkan pertanggungan setiap kali mengalami gagal panen,” ujar Ali.

Lebih lanjut, kata Ali, setiap petani mengalami gagal panen, petani akan mendapat pertanggungan dari asuransi tersebut sebesar Rp 6 juta per ha per musim.

“Dengan program tersebut, pertanggungan yang diberikan dapat mengupayakan kembali budi daya pertanian ketika mengalami gagal panen,” kata Ali.

Selain itu, menurut Ali, program AUTP ini dapat menjamin ketahanan pangan dan produktivitas pertanian tidak terganggu. Sebab, petani dapat memiliki modal kembali untuk mengembangkan pertaniannya meski mengalami gagal panen.

Baca juga: Petani di Jatim Akui Rasakan Manfaat Besar AUTP dari Kementan

Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati mengatakan, ada beberapa persyaratan bagi petani yang ingin mengikuti program AUTP, yakni harus tergabung dalam kelompok tani (poktan).

“Kemudian, petani diharuskan membayar premi sebesar Rp 36.000 per musim per ha dari total premi sebesar Rp 180.000 per musim per ha. Sedangkan, untuk sisa premi sebesar Rp 144.000 per musim per ha akan disubsidi oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” jelas Indah.

Adapun syarat selanjutnya yang harus dipenuhi oleh petani adalah mendaftarkan areal persawahan sebelum masuk musim tanam. Indah mengimbau agar petani mau mengikuti program ini agar budi daya petani berjalan dengan baik.

“Persyaratan yang diajukan cukup mudah. Selain dua syarat yang sudah disebutkan tadi, petani juga diharuskan mendaftarkan areal persawahan mereka 30 hari sebelum masuk dalam musim tanam. Program ini hadir untuk memberikan perlindungan bagi para petani,” kata Indah.

Terkini Lainnya
Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Kementan
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali

Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke