Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan di Dunia, Indonesia Siap Menjadi Ketua AWG G20 2022

Kompas.com - 18/09/2021, 13:35 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.comMenteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi ketua Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Working Group (AWG) G20 pada 2022.

Hal tersebut disampaikan SYL pada pertemuan mentan seluruh negara G20 di Florence, Italia, pada 17-18 September 2021.

“Indonesia berharap dapat membahas isu pertanian lebih mendalam pada pertemuan tahun depan yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger,” kata SYL dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Buah di Pasuruan, Kementan Lakukan Ekshibisi Buah Lokal ke Pasar Internasional

Mentan SYL menegaskan bahwa komitmen dan upaya bersama dalam membangun sistem pangan berkelanjutan yang tahan terhadap guncangan masa depan sangat diperlukan.

Tujuannya, untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

“Indonesia berkomitmen penuh untuk siap berkolaborasi dan berbagi pengalaman. Indonesia juga akan terus memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan ke-2 dari SDGs, yaitu penghapusan kelaparan,” tegas Mentan SYL.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Kementan Salurkan Alsintan untuk 2 Poktan di Sumbar

Mentan berharap, keberadaan G20 dapat mendorong perdagangan pangan dan pertanian yang terbuka, adil, serta transparan untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat dunia. Selain itu, G20 juga diharapkan dapat melakukan penyaluran bantuan pangan melalui lembaga internasional ataupun pengadaan cadangan pangan bersama di tingkat regional.

“G20 juga diharapkan melakukan pemberdayaan bagi negara berkembang dan least developed countries (LDC) untuk memproduksi pangan serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan penerapan teknologi inovatif dan transfer teknologi sukarela untuk menurunkan food loss and waste,” katanya.

Komitmen mengatasi pandemi

Sebagai informasi, pertemuan mentan negara anggota G20 2021 mengadopsi deklarasi atau komunikasi yang berisikan komitmen dalam mengatasi dampak pandemi terhadap pencapaian agenda SDGs 2030.

Pertemuan tersebut juga membahas kesiapan negara dalam menangani krisis pangan di masa depan dan strategi global untuk meningkatkan sistem pangan yang berkelanjutan serta tangguh.

Pada kesempatan yang sama, Mentan RI turut menyampaikan masukan singkat pada sesi pleno pertama terkait topik tantangan, peluang, dan keberhasilan program pembangunan pertanian di Indonesia dalam transformasi sistem pangan dan pertanian yang berkelanjutan..

Baca juga: Penuhi Stok Pangan Nasional, Kementan Ciptakan Beragam Kebijakan dan Kerja Sama

Menurut Mentan SYL, agenda pertemuan tersebut sejalan dengan program-program pertanian Indonesia saat ini. SYL mengatakan bahwa persoalan pangan adalah persoalan kemanusiaan yang tidak boleh dibatasi oleh administrasi pemerintahan di setiap negara.

Beberapa poin penting yang disampaikannya di antaranya adalah tantangan sistem pangan global akibat dampak perubahan iklim, transboundary disease pandemi Covid-19, peluang dalam inovasi teknologi melalui internasional research center, dan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Kami sampaikan keberhasilan program 5 Cara Bertindak (CB) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons dampak pandemi melalui penguatan ketahanan pangan. Kami juga beberkan upaya bersama dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” kata SYL.

Kerja sama antarnegara

Peran fundamental sektor pertanian, lanjutnya, tidak hanya sebagai sektor penyedia pangan, tetapi juga menjadi penyangga perekonomian suatu negara, termasuk di dalamnya penyediaan lapangan kerja dan penopang utama bagi stabilitas sosial, budaya, politik, serta tata kelola pemerintahan yang baik.

Selain menghadiri pertemuan tingkat menteri G20, Mentan SYL juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa mentan negara anggota G20 dan pimpinan organisasi internasional yang hadir di Florence untuk mengucapkan apresiasi terhadap dukungannya kepada Indonesia.

Mereka juga membicarakan kerja sama teknis, seperti program magang petani, akses pasar komoditas pertanian di luar negeri, dan penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama selatan-selatan di bawah payung Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Kementan Bantu Penuhi Kapasitas Pupuk Kaltim

Di akhir sambutannya, Mentan SYL menyampaikan apresiasi kepada Italia atas kepemimpinan G20 2021.

“Terima kasih dan selamat kepada Mentan Italia Stefano Patuanelli yang telah berhasil memimpin, mempersiapkan, dan menyelenggarakan pertemuan penting ini. Semoga, kita bersama bisa mewujudkan kepastian dan keadilan perdagangan pangan, pertanian lintas batas, dan balancing production and trade to fulfill food for all di masa depan,” ujar Mentan SYL.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com