KOMPAS.com - Kegiatan Merdeka Ekspor pertanian yang dilepas secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (14/8/2021), memberikan optimisme baru bagi petani dan pelaku usaha pertanian.
Setidaknya, lebih dari Rp 7 triliun nilai ekspor dihasilkan selama 7 hari dari 17 bandara dan pelabuhan utama yang meliputi Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Bandar Udara Soekarno Hatta, Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Pelabuhan Laut Tanjung Mas, dan Pelabuhan Laut Belawan.
Kemudian, Pelabuhan Laut Makassar New Port, Pelabuhan Laut Jetty Balikpapan, Pelabuhan Laut Dumai, Pelabuhan Laut Panjang, Pelabuhan Sungai Boom Baru, Bandar Udara Hang Nadim, Pelabuhan Laut Trikora, Pelabuhan Laut Talang Duku, Pelabuhan Laut Dwikora, dan Pelabuhan Laut Bitung.
Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Merdeka Ekspor merupakan ekspose kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) selama dua tahun, khususnya di masa pandemi. Program Merdeka Eskpor juga digaungkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia .
Baca juga: Lepas Ekspor Pertanian ke 61 Negara, Jokowi: Menandai Kebangkitan Ekonomi Nasional...
Menurut Mentan SYL, Hari Kemerdekaan merupakan momen kebanggan sebuah bangsa besar, seperti Indonesia.
"Perayaan kemerdekaan adalah perayaan kebanggaan anak bangsa. Kebetulan, hari ini, Sabtu, kami menjalankan amanah di tengah suasana turbulensi yang luar biasa, yaitu pandemi Covid-19," papar Mentan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Mentan mengatakan bahwa Covid-19 merupakan tantangan berat yang dihadapi oleh hampir semua negara.
"Bukan hanya negara besar yang sedang berjuang melawan Covid-19, tapi negara-negara kecil dan menengah pun bersama-sama menghadapinya," ujar Mentan.
Dalam perhelatan Merdeka Ekspor, lanjut Mentan, dirinya menegaskan bahwa program ini bukan merupakan ekspor yang biasa dilakukan.
"Merdeka Ekspor adalah ekspor yang akan menyentuh harkat dan martabat kita sebagai anak bangsa. Ini terkait psikologi nasionalisme sekaligus menjadi bagian untuk menghadirkan optimisme bangsa Indonesia dalam menghadapi turbulensi dunia," tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pertanian 2020 mencapai Rp 451,8 triliun atau meningkat 15,54 persen dibandingkan periode sama pada 2019. Pada tahun itu, nilai ekspor hanya mencapai Rp 390,16 triliun.
Baca juga: Ekspor Pertanian Naik Rp 451,77 Triliun, Komite II DPD RI Apresiasi Kementan
Adapun struktur produk ekspor masing-masing adalah 89 persen hasil olahan dan 11 persen berupa produk segar.
Sementara itu, hingga semester I pada Januari-Juni 2021, nilai ekspor mencapai Rp 277,95 triliun atau meningkat 40,29 persen dibandingkan periode sama pada 2020 yang hanya mencapai Rp 198,13 triliun.
Struktur produk ekspor masing-masing adalah 91,75 persen hasil olahan dan 8,29 persen berupa produk segar.
"Pertanian adalah satu kekuatan dan pilar yang menghadirkan kekuatan negara. Pertanian adalah penyangga utama. Ayo hadirkan optimisme dalam Merdeka Ekspor ini," ajak Mentan.