Jalin Kerja Sama Bidang Pertanian, Indonesia dan Rusia Lakukan Transfer Teknologi

Kompas.com - 23/05/2021, 11:10 WIB
Alek Kurniawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia dan Rusia jalin kerja sama pada sektor pertanian. Kerja sama ini juga menjadi kesempatan bagi kedua negara dalam melakukan transfer teknologi yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Adapun bentuk kolaborasi yang akan terjalin meliputi kerja sama teknis, riset, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), promosi bersama, dan peningkatan investasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Indonesia dan Rusia saat ini sedang menyusun nota kesepahaman (MoU) bidang pertanian.

“MoU ini sangat penting bagi kedua negara sebagai payung hukum untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan kerja sama sektor pertanian,“ ujar SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Kementan Dorong Pangan Lokal Masuk Hotel

Menurut dia, MoU tersebut sekaligus menjadi landasan bagi otoritas pertanian antarkedua negara untuk membentuk kelompok kerja tingkat pejabat teknis.

Pejabat teknis tersebut akan bertugas menyusun rencana action plan (rencana aksi implementasi) yang bersifat konkret dari berbagai komitmen kerja sama yang disepakati.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa kerja sama dalam bidang pertanian ini akan berjalan baik, mengingat secara ekonomi, kedua negara dapat saling mendukung satu sama lain.

Baca juga: Antisipasi Kerugian saat Gagal Panen, Kementan Imbau Petani Gunakan AUTP

“Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi alam sehingga sumber daya alam yang dihasilkan dapat saling melengkapi, seperti kami membutuhkan palm oil produk Indonesia. Sebaliknya, Indonesia membutuhkan gandum dari kami,“ ujar Lyudmila.

Data Kementerian Pertanian ( Kementan) mencatat, ekspor utama produk pertanian Indonesia ke Rusia adalah kelapa sawit dengan nilai 467 juta dollar AS, kelapa (40 juta dollar AS), kakao (39 juta dollar AS), kopi (37 juta dollar AS), dan karet (32 juta dollar AS).

Sementara impor utama Indonesia dari Rusia meliputi gandum dengan nilai 16 juta dollar AS, ketumbar (6 juta dollar AS), gula tebu (2 juta dollar AS), obat hewan (3 juta dollar AS), dan sayuran olahan (70 ribu dollar AS).

Baca juga: Kementan Dukung Petani dengan KUR, Pengamat: Pertanian Tumbuh Positif di Kuartal II

“Indonesia mengalami surplus perdagangan sektor pertanian dengan Rusia sebesar 624 juta dollar AS. Adapun total nilai perdagangan sektor pertanian Indonesia dan Rusia mencapai 677 juta dollar AS,“ jelas Mentan SYL.

Untuk itu, Mentan berharap dukungan dari Duta Besar Rusia dapat membantu memfasilitasi percepatan persetujuan akses pasar beberapa komoditas pertanian Indonesia ke pasar Rusia.

“Indonesia merupakan negara yang sagat kaya akan sumber daya alamnya dan memiliki potensi sangat baik. Kami harap potensi tersebut dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Rusia dalam menjalin kerja sama,“ tambahnya.

Sementara itu, Lyudmila menilai bahwa pemerintah Indonesia sangat baik dalam mendukung sektor pertanian. Hal ini terbukti dari kontribusi besar yag diberikan sektor pertanian bagi petumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya pada masa pandemi Covid-19.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com