Jawab Keresahan Petani Purbalingga, Kementan Berupaya Penuhi Stok Pupuk Subsidi

Kompas.com - 23/09/2020, 18:48 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ilustrasi Pupuk Urea buatan PT Pupuk Kujang di Pabrik Pupuk PT Kujang Cikampek, Jawa Barat, Jumat (19/5/2017).KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Ilustrasi Pupuk Urea buatan PT Pupuk Kujang di Pabrik Pupuk PT Kujang Cikampek, Jawa Barat, Jumat (19/5/2017).

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengatakan, stok pupuk subsidi Kabupaten Purbalingga masih tergolong aman.

“Untuk pupuk subsidi di Purbalingga, berdasarkan data yang kami punya, stok masih tersedia,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan, Sarwo Edhy.

Sarwo menjelaskan, distribusi pupuk subsidi telah dilakukan bertahap agar bisa memenuhi kebutuhan petani saat memasuki musim tanam.

Hal ini sekaligus menjawab keresahan petani mengenai ketersediaan pupuk subsidi.

Baca juga: Anggota DPR Ini Kritik Anggaran Bengkel Alsintan Kementan Rp 738 Juta per Desa

Menurut Sarwo, dalam menentukan alokasi pupuk di suatu daerah, Kementan berpegang pada usulan yang kemudian disesuaikan dengan penyerapan pupuk subsidi di tahun sebelumnya.

Seperti di Purbalingga, pupuk urea yang diusulkan dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (ERDKK) sebanyak 18.827 ton.

Sementara itu, pemerintah hanya mengalokasikan 10.000 ton dan sudah disalurkan sebanyak 9.864 ton atau 98.64 persen.

Berdasarkan data dari PT Pupuk Indonesia, alokasi pupuk untuk Kabupaten Purbalingga sebanyak 17,372 ton.

Rinciannya, untuk pupuk Urea akan dialokasikan sebesar 10.000 ton, SP-36 sebanyak 370 ton, ZA berjumlah 457 ton, NPK 5.820 ton, dan organik 725 ton. Dari jumlah itu, realisasi pupuk di Purbalingga sudah mencapai 15,364 ton.

Baca juga: Kementan Dapat Tambahan Rp 1,72 Triliun untuk Food Estate hingga Swasembada Gula

Untuk rinciannya, realisasi pupuk urea sudah mencapai 9.864 ton atau sudah (98.64 persen), pupuk SP-36 sudah terealisasi 321 ton (86.84 persen),

Sementara itu, pupuk ZA realisasinya 356 ton (77.98 persen), NPK terealisasi 4,644 ton (79.79 persen), dan pupuk organik realisasinya 178 ton (24.61 persen).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, Kementan selalu berupaya memenuhi kebutuhan petani.

“Kebutuhan petani menjadi perhatian serius buat kami. Hanya saja, dengan kondisi anggaran yang berkurang, pola distribusi pun kami perketat,” ujar Mentan, Rabu (23/9/2020).

Kementan, lanjut Mentan, ingin agar pupuk subsidi yang tersedia bisa didistribusikan agar tepat sasaran, sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan serta bisa berimbas pada peningkatan produksi.

Langkah Kementan atasi kekurangan pupuk

Adapun untuk mengatasi kekurangan pupuk urea, Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy menghimbau petani khususnya di Purbalingga menggunakan pupuk majemuk, seperti Nitrogen Phospor dan Kalium (NPK) yang alokasinya masih tersedia.

Pupuk subsidi ada beberapa jenis, selain Urea, ada SP-36, Amonium Sulfate (ZA), NPK, dan Organik,” kata Sarwo, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Sarwo melanjutkan, jika stok pupuk urea menipis, petani diharapkan dapat memanfaatkan pupuk lain, seperti NPK yang juga mengandung Nitrogen dan jumlah stoknya masih tersedia.

“Dengan begitu pertanian tidak terganggu, selain itu stok pupuk organik di Kabupaten Purbalingga masih banyak, agar bisa dioptimalkan pemanfaatannya” imbuhnya.

Terkini Lainnya
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Kementan
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kementan
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Kementan
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Kementan
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Kementan
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kementan
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Kementan
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Kementan
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Kementan
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Kementan
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Kementan
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Kementan
Hadapi El Nino, Kementan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Sawit Kabupaten Paser
Hadapi El Nino, Kementan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Sawit Kabupaten Paser
Kementan
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke