Usai Gagal Tanam dan Panen, Petani di Belu Diminta Kementan Gunakan Asuransi

Kompas.com - 07/08/2020, 17:23 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Area sawah kekeringan di Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Selasa (28/1/2020)KOMPAS.com/MASRIADI Area sawah kekeringan di Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Selasa (28/1/2020)

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kondisi cuaca di Tanah Air sedang tidak bersahabat.

Hal ini diketahui melihat sejumlah lahan sawah di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur mengalami gagal tanam dan gagal panen di musim tanam kedua (MT II).

Pada musim tanam kedua, rata-rata luas lahan sawah yang digarap di Kabupaten Belu berkurang karena ketersediaan air tidak cukup. Ini adalah dampak dari curah hujan sedikit dan tidak menentu.

Menteri yang akrab disapa SYL ini menerangkan, berdasarkan prediksi dari Badan Pangan Dunia (FAO), Indonesia memang menjadi salah satu negara yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.

Baca juga: Petani di Bolmong Gagal Panen Akibat Banjir, Kementan Minta Petani Ikut Asuransi untuk Antisipasi

“Untuk itu langkah antisipasi harus dilakukan petani. Termasuk dengan mengikuti lahannya ke asuransi,” tuturnya, Jumat (07/08/2020).

Maka dari itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) pun mengajak petani di Belu NTT untuk segera menggunakan asuransi.

Direktorat Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy menambahkan, asuransi adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan petani untuk menghindari kerugian akibat gagal panen.

Dia pun menyarankan, petani di Kabupaten Belu bisa menggunakan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk menjaga lahannya.

Dia juga menjelaskan, AUTP memiliki premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000 per hektar (ha) per metrik ton (MT). kemudian, nilai pertanggungan Rp 6 juta per ha per MT.

Baca juga: Tanggulangi Kerugian Petani Akibat Faktor Alam, Kementan Galakkan Program AUTP

Sarwo menegaskan, asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan.

“Asuransi bisa membuat petani beraktivitas dengan tenang karena asuransi merupakan salah satu komponen dalam manajemen usahatani untuk mitigasi risiko bila terjadi gagal panen,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dengan adanya asuransi, lanjutnya, perbankan lebih percaya dalam menyalurkan kreditnya.

Lebih lanjut, Sarwo menerangkan, agar tidak memberatkan petani, pelaksanaan asuransi pertanian dapat disinergikan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Sinergi KUR dan asuransi ini akan membantu petani. Setiap petani yang mendapatkan pembiayaan KUR, harus mendaftar asuransi pertanian, khususnya untuk usaha tani padi (AUTP) dan asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTS/K),” jelasnya.

Baca juga: Lahan Pertanian di Siak Diserang Hama, Mentan Ajak Petani Setempat Ikut Asuransi

Selain itu, apabila usaha tani atau ternak mengalami gagal panen, petani akan mendapatkan penggantian atau klaim dari perusahaan asuransi.

Dengan begitu, ada jaminan terhadap keberlangsungan usaha tani dan tidak terjadi gagal bayar terhadap kreditnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Gerardus Mbulu mengatakan, gagal tanam dan gagal panen di musim tanam ke II disebabkan curah hujan sedikit.

Akibatnya, pasokan air irigasi yang biasanya ada kini menurun bahkan bisa kering sama sekali.

Baca juga: Kekeringan Ekstrem Landa 8 Kabupaten dan 1 Kota di NTT

Hal ini dapat dilihat pada musim tanam pertama yang dihitung dari November sampai Maret di mana tidak terjadi gagal tanam ataupun gagal panen.

Itu karena, curah hujan di musim tanam ini bagus sehingga sering disebut sebagai musim tanam utama.

Gerardus pun mengungkapkan, meski musim kemarau dan terjadi gagal tanam dan gagal panen namun masyarakat masih memiliki cadangan pangan.

Dia menjelaskan, pangan dalam konteks pertanian bukan hanya beras dan jagung tetapi sembilan komoditi pangan termasuk ternak sapi.

Baca juga: BMKG: Kemarau hingga Oktober, 4 Daerah Berstatus Awas Kekeringan

Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke