Tingkatkan Produktivitas Lahan, Kementan Bangun Pintu Air Dam Sidodadi

Kompas.com - 09/05/2020, 13:54 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comDam Sidodadi merupakan dam yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Karya Bakti, Desa Tirto Binangun, Kecamatan Patihan Rowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dibangun pada 2016 menggunakan dana swadaya masyarakat, Dam atau bendungan Sidodadi didesain dengan lebar 20 meter (m) dan memiliki empat pintu air yang berpotensi mengairi areal seluas 2.000 hektar (ha).

Namun karena pintu air Dam Sidodadi terbuat dari skot balok (kayu mahoni) yang dioperasikan secara manual oleh kelompok tani (poktan), fungsi untuk menaikkan tinggi muka air belum optimal.

“Dengan pengoperasian manual, saat ini Dam Sidodadi hanya mampu mengairi 100-200 ha sawah dengan indeks pertanaman 300 dan produktivitas 8 ton per ha,” kata Ketua Poktan Karya Bakti Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2020).

Baca juga: Petani Bisa Ajukan Pembangunan Jaringan Irigasi ke Dinas Pertanian

Maka, untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang mengandalkan Dam Sidodadi, Kementerian Pertanian (Kementan) membangun pintu air Dam Sidodadi dalam Program Padat Karya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Program Padat Karya merupakan kegiatan produktif dalam rangka memberi kesempatan kerja dan menambah penghasilan petani.

“Program padat karya infrastruktur pertanian ini diharapkan dapat menyentuh langsung kebutuhan publik, sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian, pengentasan kemiskinan, serta penyediaan lapangan kerja bagi petani dan masyarakat,” kata dia.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, pola transfer program padat karya dilakukan langsung ke rekening kelompok penerima manfaat.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Kucurkan Bantuan Padat Karya

“Pelaksanaan fisik dilakukan poktan penerima manfaat secara padat karya dan dibimbing petugas pertanian di daerah,” kata Sarwo.

Selain itu, pembangunan Dam Sidodadi juga dikerjakan bersama Dinas Pertanian dan Dinas Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai tim teknis.

Tim teknis bertugas mengatur, mengoordinasi, memberi arahan teknis dan administratif, serta mengawal dan mengamankan realisasi kegiatan sesuai rencana usulan kegiatan.

“Dinas Pertanian, Dinas Pengarian Kabupaten Nganjuk, Kodim 0810 Nganjuk, penyuluh, pengurus poktan, dan perangkat desa sudah melakukan verifikasi,” kata Basuki.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com