Kementan Upayakan Pemanfaatan Alsintan Melalui UPJA dan KUB

Kompas.com - 12/04/2020, 15:59 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Beberapa petani sedang mengibarkan spanduk bertuliskan tanda terima kasih kepada Menteri Pertanian.DOK. Humas Kementan Beberapa petani sedang mengibarkan spanduk bertuliskan tanda terima kasih kepada Menteri Pertanian.

 KOMPAS.com – Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, mekanisasi pertanian dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja petani.

Mekanisasi pertanian juga bermanfaat, terutama untuk anak muda yang enggan turun ke sawah. Terlebih, upah buruh tani kini juga masih rendah.

“Oleh karena itu, keberadaan modernisasi pertanian dengan penggunaan alat mesin pertanian ( Alsintan) bakal mampu menarik petani muda,” ujar Sarwo Edhy dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020).

Tak hanya menarik minat, dia juga berharap penggunaan Alsintan juga mampu menekan biaya produksi.

Menurut Dirjen PSP Kementan, Alsintan yang dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi anggota Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Baca juga: Kementan Jaga Harga Beras saat Panen Raya Melalui Kostraling

Mereka nantinya bisa membentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), koperasi, dan Kelompok Usaha Bersama ( KUB) untuk mengembangkan alsintan yang diberikan dalam bentuk bantuan pemerintah.

“Maka dengan UPJA, diharapkan dapat menarik minat anak-anak muda untuk ikut mengambil peranan di bidang pertanian, khususnya pengelolaan jasa Alsintan,” ujar dia.

Lebih dari itu, Sarwo mengatakan bahwa Alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah juga sudah banyak yang berhasil.

Pengelolaan UPJA dengan baik dan berkembang menjadi KUB, terbukti mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Cerita sukses KUB di Sukoharjo

Sementara itu, Pengelola KUB Kepodang Topo di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ikhsan menceritakan bahwa KUB yang dikelolanya bersama petani lain sekarang sudah menunjukkan hasil menggembirakan.

Baca juga: Tahun 2020, Kementan Targetkan Pembangunan Jalan Usaha Tani Naik Tiga Kali Lipat

Dia mengatakan, petani yang tergabung di KUB tak perlu repot lagi dalam mengembangkan usaha taninya.

Sebab, mereka bisa menyerahkan pembibitan, olah tanah, dan panen kepada manajemen KUB dan pengelolaan Alsintan melalui UPJA.

Dengan begitu, KUB dan UPJA ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian, guna memperoleh keuntungan bagi anggota KUB.

Ikhsan melanjutkan, Alsintan yang dikelola UPJA di KUB Kepodang Topo meliputi satu ekskavator, dua traktor roda empat, duatransplanter, dan satu unit truk.

Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan penambahan combine harvester. Rencana pembeliannya akan diupayakan melalui sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: Dari Target 1.000 Irigasi Perpompaan, Kementan sudah Bangun 271 Unit

Terkait kegiatan produksi, sambung Ikhsan, dari olah lahan, pembibitan, sampai panen, petani hanya dikenakan biaya Rp 1,5 juta per patok. Mereka pun tinggal mengawasi dan merawat sampai panen.

"Pembibitan, olah lahan, hingga panen, semua dilakukan dengan Alsintan, sehingga prosesnya cepat sekali," ungkapnya.

Gabag hasil panen kemudian akan dibeli KUB dengan harga Rp 4.300 hingga Rp 4.500 per kilogram (kg) dan diproses di mesin penggilingan padi milik KUB.

"Karena sudah diserahkan ke KUB, petani tinggal terima bersihnya saja. Dengan bekerja sama dengan KUB, petani sangat diuntungkan. Sebab, biaya usaha tani yang dibebankan ke petani menjadi lebih murah,” ujar Ikhsan.

Baca juga: Imbas Covid-19, Kementan Kaji Alternatif Pasar Ekspor Komoditas Perkebunan

Untuk olah tanah menggunakan Alsintan, petani hanya dikenakan biaya Rp 100.000 per 1.000 meter persegi.

Untuk tanam, biaya yang dikenakan Rp 250.000 per 1.000 meter persegi, untuk panen biayanya Rp 200.000 per 1.000 meter persegi.

Sesuai kalkulasi Ikhsan, petani yang mempunyai lahan 1 hektar ( ha), rata-rata mampu menghasilkan padi sebanyak 5,5 ton-6,5 ton per ha.

Apabila harga gabah (GKP) Rp 4.300 per kg- Rp 4.500 per kg, kemudian dikurangi biaya produksi sekitar Rp 9 juta, petani masih mampu mendapatkan keuntungan Rp 20 juta per ha setiap musim.

Baca juga: Kementan Apresiasi Lampung Selatan yang Segera Miliki Perda LP2B

"Bahkan, petani yang hanya punya lahan satu patok, masih mampu mendapatkan penghasilan Rp 8 juta per patok setiap musim," imbuh Ikhsan.

Terkait antusiasme petani, sekitar tahun 2018 lalu, KUB itu mulai dikembangkan di Desa Dalangan di lahan seluas 170 ha.

Lantaran petani yang berminat cukup banyak, wilayah kerja KUB diperluas di enam desa. Meliputi Desa Majasto, Pojok, Kateguhan, Ponowaren, Tangkisan, dan Dalangan.

"Kini luas areal sawah yang dikelola KUB sudah bertambah sebanyak 1.033 ha dengan jumlah petani sekitar 2.400 orang," ujar Ikhsan.

Memanfaatkan Alsinta

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bantuan Alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Baca juga: Antisipasi Kendala Distribusi Pangan karena Social Distance, Kementan Gandeng Gojek

Menurut Mentan, ketika petani menggunakan Alsintan, maka usaha taninya lebih efektif dan efisien.

"Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per ha. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha," ujar Syahrul.

Dengan begitu, sambung dia, penggunaan alsintan mampu membuat produksi jadi 40 persen lebih efisien.

Mentan menambahkan, jika Alsintan dikelola dengan baik, bisa saja ia mampu mendorong indeks pertanaman (IP) petani dari yang semula dua kali per tahun, menjadi tiga kali per tahun, sehingga meningkatkan produktivitas tanaman.

Untuk itu, imbuh dia, dalam lima tahun ini Kementan juga gencar memberikan bantuan Alsintan.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 dan Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Persediaan Bawang Merah Aman

"Kami berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi tanaman padi dan palawija dalam rangka meningkatkan produksi pangan," ujar menteri yang akrab disapa SYL itu.

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke