KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, meminta para pengusaha di bidang pangan turut serta menjaga stok dan harga agar tetap stabil, serta tidak mengambil keuntungan dari keadaan yang disebabkan virus corona.
“Produsen hingga pedagang punya tanggung jawab sosial dan patriot bagi negeri ini. Insyaallah bencana corona dapat kita lewati, dan rakyat kecil tidak makin berat beban hidupnya,” kata Syahrul, Senin (16/3/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Terkait 11 kebutuhan pokok pangan, Syahrul menjamin stoknya dalam kondisi aman. Dengan begitu kekhawatiran stok menipis dan kenaikan harga tidak perlu terjadi.
“Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal ketat pasokan dan stok pangan. Masyarakat tidak perlu resah. Hitungan kami hingga Agustus masih cukup,” kata Syahrul.
Baca juga: Stok Pangan Nasional Aman Jelang Puasa, Termasuk Empon-empon ?
Syahrul memaparkan, 11 komoditas pokok yang dikawal adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
Perkiraan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020 antara lain beras 25.653.591 ton (kebutuhan 15.099.846 ton), jagung 13.741.071 ton (kebutuhan 9.096.555 ton), dan bawang merah 1.060.857 ton (kebutuhan 701.482 Ton).
Sementara itu, ketersediaan cabai besar diperkirakan sebanyak 657.467 ton (kebutuhan 551.261 ton), daging ayam ras 2.063.086 ton (kebutuhan 1.737.216 ton), dan minyak goreng 23.392.557 ton (kebutuhan 4.419.180 ton).
Menurut Syahrul, stok akan terus terisi karena panen raya padi, jagung, dan komoditas lainnya, masih terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Gubernur Kalbar: Jangan Panik, Stok Pangan Tahan 6 Bulan
Meski begitu Syahrul mengatakan, terdapat komoditas yang stoknya terpaksa harus didatangkan dari luar negeri, karena produksi dalam negeri belum mencukupi, seperti bawang putih, daging sapi, dan gula.
“keadaannya tidak terhindarkan mengingat pemerintah ingin pastikan tidak ada kelangkaan menjelang puasa dan lebaran,” kata Syahrul.